Anda tak perlu bertanya landasan ilmiahnya. Sebab ini baru terasakan secara alamiah saja. Sebagai guru pengajar prakarya yang belum bersertifikat prakarya, saya merasakan bahwa sistem penilaian yang dilakukan guru masih rasa KTSP. Tak salah bila kemudian banyak guru yang mengatakan, kurikulum 2013 rasa KTSP.
Semenjak mendapatkan pelatihan kurikulum 2013, kemudian menjadi guru inti, saya merasakan gagal paham tentang kurikulum 2013 yang katanya sangat bagus itu. Saya tak menemukan hal-hal luar biasa selain penilaian yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ketiga penilaian itu sudah ada dalam KTSP, dan bukan merupakan hal baru.
Hal yang paling tidak saya mengerti adalah ketika guru TIK harus mengajar prakarya. Sementara jam mengajarnya tidak diakui 24 jam dalam dapodik karena mata pelajarannya tidak linier dengan sertifikasinya. Guru TIK menjadi korban kebijakan pemerintah yang tak berpikir matang.
Sebaiknya, pemerintah tak tinggal diam menghadapi permasalahan guru TIK di SMP dan SMA. Juga guru KKPI di SMK. Kalaulah boleh usul, sebaiknya mata pelajaran prakarya dikaji ulang terlebih dahulu, dan disiapkan wadah seperti Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP). Sesuatu yang dipaksakan akan menjadi tidak baik karena guru tidak bekerja dengan sepenuh hatinya. Seperti cerita kisah Siti Nurbaya yang dikawinkan paksa Datuk Maringgi.
Akhirnya, saya harus berani mengatakan bahwa ternyata KTSP jauh lebih baik dari kurikulum 2013. Guru menjadi jauh lebih kreatif dan mampu mengembangkan dirinya dalam pembelajaran menyenangkan. Tidak seperti di kurikulum 2013 yang membuat guru kurang "merdeka" dalam berinovasi dan berkreativitas. Akh ini mungkin hanya pendapat saya saja yang terlalu lugu dan polos sebagai guru. Bagaimana menurut anda?
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com