Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Hikayat Cinta yang Tak Pernah Tua

30 Agustus 2015   15:26 Diperbarui: 30 Agustus 2015   15:36 482 2
Adakah kita satu ide dalam cinta? Dalam banyak kisah cinta, umpama yang digembor-gemborkan grup Disney yang melulu berpatokan pada sosok putri dan pangeran, atau yang tersohor Romeo dan Juliet, kerap membebankan perempuan dan lelaki muda sebagai objek cerita. Cinta diletakkan dalam satu wadah dengan definisi rentan rusak dan menua seperti fisik yang muda, cantik-tampan dan bunga-bunga yang indah. Sangat muda, berapi-api dan tanpa pengalaman yang disimpulkan menjadi "happily ever after". Memuakkan, bukan? Tetapi Benny Arnas, seorang satrawan asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan memberi kita perspektif berbeda tentang cinta. Lelaki 33 tahun ini menggambarkan cinta sebagai 'sesuatu' yang tak pernah tua, selama-lamanya. Ibarat menu, Benny menyajikan 12 paket cerita cinta berlokasi di Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun