Profil mereka bukan dengan foto diri asli dan kalau tidak kenal secara personal tidak akan bahkan haram untuk memberitahu akun jaringan pribadi, jejaring sosial, dan jenis kegiatan interaksi maya yang asli kepunyaan mereka.Haram,Mamnu, dilarang.
Misalnya, jangan harap Bunda Khadijjah,Teh Nining,Neng Moona,Usi Pebrianti,Syla ,Teh Rindang dan yang lainnya, Kompasianer wanita Saudi akan dengan mudah memberikan jaringan pribadi apalagi nomor Handphone atau telepon rumah,wah.. jauh deh,atau kalau anda laki-laki sangat tidak mungkin.
Semacam Yahoo Masenger,Skype atau Facebook dan lainnya pasti akan berprofil bukan dengan jati diri asli,hal ini bukan berarti palsu tetapi memakai nama maya,nama pena ,atau nama samaran saja karena tuntutan budaya dan adat serta hukum yang berlaku di sini.
Itu warga negara kita yang berdomisili di Saudi,sudah demikian ketatnya cara pergaulan antara sesama lain jenis kelamin yang bukan muhrim.
Apalagi wanita asli Saudi yang dari sejak di kandungan sudah terbiasa dan terikat dengan budaya tertutup masalah pribadinya,terutama pergaulan dengan lain jenis kelamin dan bukan muhrim.
Tidak heran jika di Saudi,dengan saudara kakak atau adik ipar sampai " mati"pun istilahnya, tidak akan kenal akrab dan dekat dengan suami atau isteri saudara kandungnya sendiri.
Tetapi kalau yang wanita bisa saja mengintip wajah suami saudara wanitanya dari balik gata (penutup wajah) atau dari balik abaya-nya namun jangan harap berkenalan lebih dekat layaknya berhubungan dengan saudara ipar seperti di tanah air.
Pria Saudi berkemungkinan tidak akan pernah melihat wajah isteri adik atau kakak kandungnya sendiri sampai meninggal sekalipun,karena jika bertemu muka,jisim isteri saudara kita itu akan selalu memakai abaya atau penutup wajah.
Termasuk berinteraksi di dunia maya,meskipun hari ini dipastikan hampir semua Madam (wanita bersuami) di Saudi mempunyai Personal Computer lengkap dengan jaringan internetnya,tetapi sangat susah untuk bisa berinteraksi dengan teman maya wanita, tidak mungkin bisa video call-an dengan mereka.
Menurut sumber, rekan TKI PRT dan beberapa kali pengalaman penulis sendiri ketika beberapa anak-anak cewek Saudi menitip memperbaiki laptopnya,ternyata di bagian web cameranya semua ditutup dengan lapban atau handyplast,semacam plester untuk membalut luka.
Karena tingkat ekonomi yang baik, pada umumnya keluarga di Saudi adalah keluarga tajir (kaya),maka gadget modern apapun dengan mudah mereka miliki disamping banyak paket internet murah yang disediakan perusahaan telekomunikasi di sini.
Mereka dengan mudah sekali kenal dengan segala jenis interaksi dunia maya,termasuk YM,Facebook,Skype.ooVoo,dan sebagainya.
Namun tidak sebebas di Indonesia dalam menggunakannya,terutama bagi kaum wanita Saudi yang sudah bersuami.
Berinteraksi dengan tertutup atau memakai nama samaran maya pun, harus dengan seijin suami dan keluarga besarnya,jika melanggar hal ini, sangsi tegas malah bisa berupa surat talak cerai atau dikucilkan dari marganya kepada wanita pelanggar bila ketahuan berinteraksi lewat camera di dunia maya dengan lain muhrimnya.
Laptop dan Personal Computer secanggih apapun jika dimiliki oleh Wanita Saudi pasti selalu ada yang bagian web cameranya akan tertutup handyplast atau lapban.