Ironis sekali di negeri yang subur makmur tanah syorga,penghuninya ada yang sampai "menaruhkan' nyawa dan atau beradu pukul otot dan tidak melihat sesamanya yang terinjak,terdesak dan pingsan atau malah mati di kakinya demi mendapatkan sekilo dua kilo,atau malah hanya sepotong "daging".
Mulai dari pembagian BLT pencairan uang Bantuan Langsung Tunai (ikan pemanis citra rejim ini),pembagian zakat atau sumbangan-sumbangan bencana,sampai kepada pembagian daging kurban selalu dan selalu ada yang ricuh dan malahan sampai ada yang cedera terdesak,pingsan dan meninggal,(meskipun sebab meninggalnya karena sebab ketuaan,jantungan dll). Sebagai bagian dari anak bangsa ini kita selayaknya sedikit peduli dengan "fenomena" kondisil ini.
Ini adalah sebuah alarm atau lonceng peringatan bagi yang berfikir terutama para pemimpin negeri ini,apa benar orang miskin di Indonesia saat ini cenderung menurun,ya pasti menurun atau bertambah menurut versi penguasa bisa saja di mainkan sedemikian rupa,toh hanya masalah angka-angka digital persentase, apa susahnya?,tinggal kotak dan katik data lalu konferensi pers bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia cenderung menurun.
Tetapi lihatlah sekeliling kita dalam sehari-hari,anak jalanan,pengemis-pengemis,tiap hari selalu ada usaha kecil yang bangkrut,tiap hari selalu ada yang menagih dan ditagih utang gagal bayar lalu di rampas hartanya buat jaminan,tiap hari hampir semua rakyat kalangan ini sakit kepala mikirin setoran ke BPR,ke KOSIPA,ke Rentenir ke Bank ke BPR ke anu ke anu,itu semua potret kemiskinan sesungguhnya.
Apa masih belum terdengar alarm kemiskinan itu oleh pemerintah oleh para pemimpin negeri?
Paling aktual adalah ricuh disana-sini hanya untuk berebut sekeping sekerat daging menurut orang yang mampu,tetapi bagi mereka yang berebut itu adalah kenyataan sesungguhnya,sehari-hari makan dengan daging adalah barang langka di keluarga mereka,sebab itu di saat ada daging gratis tontonan seperti di kanal tv discovery tayangan makhluk pemakan daging berebut adalah potret original tentang kemiskinan yang riil dan nyata ,dan masih ada banyak di Bumi Persada Indonesia ini
Selamat Hari raya Idul Qurban semua rekan kompasianer.