Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Amanita dan Amanita

12 November 2016   19:30 Diperbarui: 12 November 2016   19:35 158 0
Sore terlihat sangat bercahaya. Hujan yang turun deras baru saja berhenti. Langit yang gelap mulai menjadi biru. Alam yang sepi kembali ramai. Burung-burung mulai kembali terbang. Kadal yang imut mulai berlarian. Sebuah jamur kecil terbangun dari tidurnya. Jamur itu berwarna putih pada batangnya. Kepala jamur itu berwarna oranye dengan bintik-bintik putih. Sebuah jamur yang cantik. “Selamat pagi.” Sapa jamur kecil itu pada seekor capung yang lewat. Capung gagah itu tidak membalas sapaan jamur kecil. Ia pergi begitu saja melewati jamur kecil. Sayap capung itu terlihat bersinar dibawah cahaya matahari. “Bahkan seekor capung gagah pun tidak mau menyapaku.” Jamur kecil merasa sedih. Semua hewan takut padanya. Tidak ada yang mau mendekati jamur kecil. Jamur kecil tahu alasannya. Karena ia Amanita. Amanita muscaria. Amanita sering bertanya-tanya. Apakah selama ia hidup tidak ada yang mau mendekatinya. Hanya langit dan hamparan rumput yang menemani Amanita hingga malam tiba.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun