I
Pohon-pohon hijau itu tumbuh menjulang tinggi, berdiri tegak menangkal banjir. Seorang manusia berjas hitam berdiri dengan pongahnya, menatap licik dengan kejahatan di benak.
Dengan jentikan jarinya, suara deru mesin berteriak nyaring. Kemudian pohon-pohon itu roboh tanpa perlawanan.
II
Orang pinggiran itu menjerit histeris, auman perlawanan bergaung kencang tapi semua tak berguna. Airmata kehilangan membanjiri setiap wajah. Orang pinggiran itu tetap tergusur, tersingkir dari pemukimannya. Manusia berjas hitam itu masih berdiri dengan pongahnya, memancarkan kepuasaan, bersorak dalam hati.