Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Candu

28 Januari 2021   22:31 Diperbarui: 28 Januari 2021   22:40 172 20
Sosoknya menggelepar di lantai,
menggeliat tapi bukan cacing
kedua matanya sangat liar,
bola matanya bergerak ke kiri ke kanan persis penari kecak

Ocehan dari mulutnya bagaikan nyanyian kaset rusak yang memekakkan telinga pendengar.

Arrghhh

Dia tidak kuat lagi, tak sanggup!

Dia melonglong pelan laksana srigala dikutuk menjadi marmut, kecil tapi tak imut.

Kedua tangannya menggapai dinding-dinding kamar sempit itu.

Dia ingin sembuh, dia ingin di rehab tapi candu ini bagaikan tali kekang yang mengikat raganya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun