Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pahit

22 Desember 2020   16:16 Diperbarui: 22 Desember 2020   16:31 78 6
Butiran salju jatuh menghiasi jalanan
layaknya kapas yang terbuang percuma
mendinginkan seluruh sendi-sendi
mengharap pertolongan dari kain pelapis kulit

Irama tawa yang riuh mempertontonkan kesenangan di musim ini,
seharusnya sepasang matamu hadir di sini bersamaku
duduk berdampingan mengikuti ritme tawa mereka

Asap yang terbang bebas di depan hidungku,
menyadarkan kesendirianku
kali ini bibirku merespon berbeda rasa kopi kesukaan kita
Sangat pahit.
Karna kau hanya singgah sebentar tanpa mau menetap di hati

Medan, Desember 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun