tidak ada salah yang membuat kita pisah, mungkin saja kamu yang sudah amat lelah karena aku yang tak kunjung faham akan kalimat yang kamu pinta.
bukan aku tak mau itu, tapi aku belum cukup berani untuk membuka kembali tempat yang sempat hancur tak bertepi.
aku kerap sekali tengkar dengan hati yang selalu tak mau diajak berdiskusi. ia selau punya celah untuk aku tidak membahasnya.
mungkin ia juga lelah, berungkali diberi arah tapi selalu pulang ke jalan yang salah, selalu terkecoh dengan bualan tak beraturan yang seringkli dilontarkan. akibatnya sering kali retak, lalu hancur.