waktu itu, saya sedang berada di suasana hati yang tidak mengenakkan sekali. kenapa? setelah sedikit berdenat dengan orang masalah idealisme dan opini, hati saya seperti diaduk-aduk memakai mesin molen (yang buat ngaduk semen). rasa seperti tidak mau kalah, mencari kata dan ide untuk membalas, dan SERBA SALAH. saya memang sering begini, ketika melihat atau mendengar orang lain beropini dan opini itu kontra dengan pemikiran saya, langsung saja saya lontarkan opini saya. tujuannya cuma agar mereka mengakui bahwa opini mereka itu salah (hahahaha...tawa kemenangan). tapi, jauh dari itu saya tau idealisme saya tinggi, dan itu tidak terlalu baik untuk kesehatan dan kehidupan saya. tapi mau bagaimana lagi? sifat saya memang seperti itu.
kemudian....
saya online FB, berharap disana ada hiburan dan tidak sekedar opini orang tanpa dasar. cari-cari temen curhat, dan akhirnya chat FB sama seoarang kakak kelas. saya ceritakan semua masalah saya, dengan bahasa yang sedikit berbelit-belit, tampaknya kakak kelas saya itu mengerti maksud hati saya. katanya, dia juga pernah merasakan hal yang saya rasakan, selalu menganggap opini orang lain salah. tapi kemudian dia bilang "kamu apa belum baca statusku yang ini : Nilai kehormatan dalam kehidupan bermartabat tidak hanya dapat dilihat dari kemenangan. Kadang di saat kita menemui kekalahan , kita akan lebih terhormat karena kita telah berjuang dan berusaha keras serta menerima kekalahan dengan lapang ...!?". saya merasa sedikit bingung dengan tulisan itu, tapi kemudian sang kakak menjelaskan. pada intinya, semua opini benar. memang, kadang ketika kita merasa ada yang salah pada opini mereka dan kita mencoba membenarkan tapi tidak diterima, menjadi suatu kesakitan yang dalam di hati. tapi itu bagi orang- orang lemah dan kalah. ketika opini kita tidak diterima di publik, sebaiknya kita diam, diam bukan berarti mengalah, tapi dengan diam kita akan mempunyai waktu untuk membuktikan bahwa opini kita benar. kemudian ketika kita beradu opini, dan kita mengejar suatu kemenangan, itulah kesalahan terbesar. saat itulah orang akan berfikir negatif pada kita. dan perlu diingat bahwa sekalipun mereka menganggap kita menang, bukan berarti kita sudah menemukan kebenaran. iya kan?