Mereka mengharapkan dokter tidak akan mengatakan suatu keburukan akan anggota keluarganya. Tapi dengan wajah duka dokter itu mengatakan hal yang sebenarnya. Seperti mimpi buruk. Dokter mengatakan bahwa Klara hanya mengalami luka di kepalanya. Dia membutuhkan waktu untuk beristirahat. Perasaan lega terpancar di antara mereka. Mereka pun segera menjenguk Klara di ruang perawatan. Ibu memegang tangan anaknya sambil menatapnya. Butiran air mata terus mengalir menyusuri pipinya.