Seringkali anak kita melontarkan pertanyaan di luar perkiraan kita. Rasa ingin tahu yang besar adalah kemampuan intrinsik yang dimiliki setiap anak. Idealnya, kita membantu mereka untuk menemukan jawabannya. Namun, apa jadinya bila kita sendiri juga ter-gagap dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Sedikit cerita, kisah 1,5 tahun lalu.
Dik Rani (4 Tahun) dan Mas Asa (5 Tahun 5 bulan) selalu penuh keingitahuan tentang semua isi dunia ini. Setiap harinya banyak sekali pertanyaan yang diajukan kepada kami maupun nenek mereka (Ibuku yang tinggal bersama kami). Tak terkecuali pertanyaan pertanyaan sulit yang harus kami jawab demi memuaskan rasa ingintahu mereka.
KEMATIAN
Kenapa orang bisa mati, Bunda?
Kalo mati kok sudah tidak bisa bergerak?
Kemana setelah mati?
Kalau aku mati apa aku juga dikubur? Aku tidak mau dikubur
Nggak Mauuuuuuuu…..
Diskusi tentang kematian diakhiri tangisan Sang Kakak. Mas Asa yang memang perasaan dan pikirannya sangat dalam, rupanya ngeri dengan kematian.
SAINS
Itu apa Bunda? (Dik Rani menunjuk pada gelembung yang timbul sesaat setelah dia mengocok botol minyak telonnya)
Itu gelembung dik, isinya udara
Kenapa cepat hilang?
Karena pecah
kemana udaranya?
Masih ada dalam botol itu
Kenapa gelembung sabun tidak cepat pecah?
Wah……. bingung aku menjawabnya. apa anak umur 4 tahun ini harus kujelaskan teori tegangan permukaan, yah?
BAHASA, LOGIKA FILSAFAT
Anak-anak kami mengenal beberapa bahasa dalam kesehariannya. Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Bahasa Jawa didengar mereka saat aku berkomunikasi dengan Suami atau teman-temanku. Bahasa Madura mereka dapat dari pembicaraanku dengan Ibuku atau saudara-saudaraku. Bahasa Inggris mereka kenal lewat lagu-lagu dan buku dongeng, begitu juga dengan bahasa Jepang yang kukenalkan lewat lagu.
Tak heran bila pertanyaan tentang bahasa sering sekali mereka tanyakan.
Bahasa Inggrisnya Tidur apa ya Nek? tanya Si Adik suatu malam pada neneknya
Apa maksudnya dikethek Bunda? (di kethek: bahasa madura=ditendang dengan tiba-tiba dan keras)
Apa maksudnya Opo, Bunda?
Opo itu bahasa jawa nak, maksudnya sama dengan Apa kalau dalam bahasa indonesia.
Suatu malam Si Adik bertanya. Pertanyaan yang membuat aku dan suamiku terkagum-kagum:
Apa artinya ‘APA’ Bunda?
Kujawab: Apa adalah kata tanya digunakan kalau kita menanyakan tentang sesuatu.
Hebat, kata suamiku. Itu pertanyaan yang selayaknya ditanyakan seorang mahasiswa yang pintar. Dan sekarang Kami mendengarnya ditanyakan seorang bocah kecil 4 tahun, Putri kecil kami. Subhanallah