Matahari telah enggan memancarkan sinarnya meninggalkan semburat jingga di ufuk barat….. Bayangan pohon pohon cemara yang meranggas menyambut datangnya bulan purnama menemani malam yang datang menjelang.
Dengan langkah berjingkat jingkat ia memasuki halaman belakang pondok milik seorang penjaga hutan yang terletak di sebuah lembah di tepi sungai. Matanya yang tajam menyapu halaman dimana sang pemilik pondok biasanya meletakkan tong sampah. Telinganya yang sangat terlatih mendengar setiap suara yang paling halus sekalipun tetap siaga. …. Nah.. itu dia….
Sebuah tong berukuran cukup besar berada di sudut rumah ia temukan. Dengan sekali lompat tubuhnya yang cukup besar mampu meraih tutup tong dan dengan sigap kaki depannya bergerak membuka tutup tersebut. Masih dengan kondisi siaga ia mengais ngais sisa makanan dari tong… tiba tiba indra penciumannya yang sangat tajam mendeteksi adanya mahkluk lain di sekitarnya. Benar saja seekor anjing penjaga jenis herder berdiri dengan gagahnya tak jauh dari tempatnya mengais makanan.
“ Hahahaha…… seekor srigala betina mencari makanan di tong sampah??...... ck..ck..ck… kasihan sekali… cakar kalian sudah tidak mampu mengais daging rusa ya.. hahaha…..” anjing penjaga tertawa melihat pemandangan di depannya.
“ Heehh… memangnya tidak boleh…. Kami juga butuh makan….. di hutan sudah jarang hewan hewan yang biasanya kami jadikan makanan.. ” Ia berhenti sejenak menyadari perbuatannya telah diketahui oleh anjing penjaga.
“ Memangnya pada kemana mereka.. rusa.. kelinci.. dan hewan santapan kalian?...
“ Di tembaki pemburu.. sisanya sudah pergi ke hutan lain…” Anjing penjaga akhirnya membiarkan saja sang srigala betina itu menghabiskan makanannya.
……………… Glory…. Glory……….. where are you?… suara Andree penjaga hutan pemilik pondok itu terdengar…. Anjing penjaga itu segera menjawab panggilan tuannya… guk..guk..guk…..
“ Wah…. Srigala betina… lebih baik kamu segera pergi sebelum dilempar batu… sana… cepetaaaaan……………..”
“ Baiklah…terima kasih sudah di ijinkan makan… namaku Kai….. ketua kelompok srigala di hutan cemara bukit ini.. aku bawa sekalian sisa daging ini untuk anak anak srigala yang kelaparan ya….”
“Ya.. ambil saja…. Aku Glory….. cepat pergi…!!...”
Dengan secepat kilat Kai sang srigala betina melompat ke semak semak dan menghilang di telan kegelapan malam. Auuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu………. Ucapan tanda terimakasih terdengar di telinga Glory si anjing penjaga dari kejauhan. Ia segera menjawab guk..guk..guk…
-----
Di pagi hari pondok itu dipenuhi beberapa petugas pengawas hutan. Mereka berada di pondok itu hingga sore hari sehingga ada cukup banyak sisa makanan yang mereka tinggalkan. Di malam hari hanya Andree dan Glory si anjing penjaga yang tidur di pondok itu.
“ Memangnya kelompok kalian ada berapa Kai?..”Glory pernah bertanya suatu hari.
“ Semuanya ada enampuluh… lima diantaranya adalah anak anak… kasihan ibu mereka mati di tembak pemburu beberapa waktu yang lalu.. itu sebabnya aku selalu membawakan makanan untuk mereka..” Kai menjilat jilat kakinya.
“ Pemburu pemburu memang sering membuat para penjaga kesal… tindakan mereka yang menembaki binatang binatang di hutan sangat merugikan ekosistim. Contohnya kalian.. sekarang kalian sulit mencari makan, bukan..”
“ Iya, kelompok lain memilih mencuri ternak ke desa desa, namun resikonya sangat besar. Tidak hanya tembakan yang bisa membunuh para srigala hanya karna mencuri seekor ayam, jebakan jebakan mematikan telah di pasang penduduk desa.”
“ Nih aku ambilkan daging segar dari dapur… “ Glory mengigit sesuatu dan meletakkan di dekat kaki Kai.
“ Terima kasih … kok kamu baik sih… “ Kai menggerak gerakkan ekornya.
“ Aku tidak punya teman di sini…jadilah temanku..Kai.. “ Glori menggerak gerakkan ekornya dan memutari tubuh Kai tanda persahabatan.
“ Sipp….Aku pergi dulu ya, sampai ketemu lagi…..” Kai melompat sambil menyambar bungkusan daging segar.
-----