Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sad Ending :(

1 November 2010   17:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:55 100 0
Namaku Kalin. Sekarang aku kelas 3 SMA. Aku sekolah di salah satu SMA favorit di kotaku. Sekolahku itu merupakan boarding school. Jadi, bisa dikatakan aku tinggal di asrama sekolah.

Di sini, di sekolahku ini, aku banyak menemukan hal2 baru yang nggak pernah aku tau sebelumnya. Pengalaman, berbagai macam karakter Guru dan teman-teman, sahabat, bahkan cinta.

Pada saat aku masih kelas 2.
Di kelasku, aku mengagumi seseorang, namanya Deja. Aku kagum sama dia, tapi aku nggak tau apa yang aku kagumi dari dia. Lambat laun, rasa itupun berubah jadi perasaan yang aku nggak tau apa artinya. Atau bahkan banyak yang mengatakan itu 'cinta'.

Tadinya aku belum menyadari rasa itu. Padahal, kami selalu bersama. Becanda, tertawa, bahkan masalah pribadipun diceritakannya. Sampai pada suatu hari, sikapku jadi berubah sama dia. Aku jadi marah kalau dia dekat-dekat sama cewek lain. Dan sepertinya dia menyadari hal itu.

0oopss... Bodohnya aku. Sikap dia jadi berubah 100% sama aku. Sering marah2, sering nyuekin aku, bahkan dia nggak mau melihat aku. Aku nggak tau apa yang seharusnya aku lakukan agar dia tetap bersikap seperti dulu. Ini salahku.

Pada hari libur semester, aku coba telpon dia. Dijawab. Bahkan dia lupa sama apa yang udah terjadi. Dia cerita tentang keluarganya, kampung halamannya, dan juga menyanyikan sebuah lagu untukku. Rasanya seperti mimpi.

Dan benar, itu hanya mimpi. Pada saat libur telah berakhir, aku pikir sikapnya bakalan tetap sama seperti dulu. Tapi tidak. Dia tetap dingin padaku. Seperti biasanya. Aku nggak mengerti sama sikapnya. Aku hanya cewek lemah. Aku nggak sanggup menahan semua ini. Aku nggak sanggup membendung air mataku yangg siap untuk tumpah.

Detik, menit, jam, hari dan bulan terus berjalan. Aku nggak berbicara (hanya memilih untuk untuk diam) sama dia. Padahal tempat du2k kami bersebelahan. Aku nggak sanggup lagi. Akhirnya, pada suatu malam, aku nggak sengaja mengirim pesan ke dia. Ternyata dibalas. Kami berbalas pesan sampai pukul 12 malam.

Kira-kira sekitar pukul setengah 11 malam, dia bertanya, "Lin, bener nggak sih apa yang mereka bilang ??"

Aku berbalik tanya, "Yang mna ??"
"Yang dibilang sama temen-temen deket loe..."
"Memangnya apa yang mereka bilang ? Gue beneran nggak tau.. !!"
"Mmmm.. Tentang itu.."
"Apaan sih, Ja ? Nggak usah berbelit2 gitu deh !", aku mulai emosi.
"Tentang perasaan loe ke gue..."

Zzzzz... Sumpah! Badanku kaku. Aku nggak bisa bilang apa-apa. Akhirnya, setelah aku minta solusi dari temen sekamarku, aku memberanikan diri.
"Iya..."
"Apa alasan loe bisa suka sama gue ?"
"Memangnya cinta itu butuh alasan ya?"
"Yaa... Nggak juga sih... Makasih ya, tapi kenapa loe cinta sama gue ? Bukannya loe udah punya pacar ?"
"Cuma pelarian doang !"
"WHAAAAATT ?? jangan Lin ! Loe harus bisa nerima dia !"
"Kenapa ? Cinta dan sayang gue tuh cuma buat loe, Ja.. !!"
Pesanku nggak dibalas lagi. Akhirnya aku kirim ke dia, "Ja, loe tenang aja yaa... Gue nggak sejahat itu koq sama cowok. Sekarang gue lagi coba tanpa loe..."
"Hmmm... Bagus lah."
"Oya, Loe lagi skt perut ya ? Tadi gue taunya dari temen sekamar loe...", aku mengalihkan pembicaraan.
"Iya..."
"Ya udah, sekarang loe istirahat aja. Lagian gue juga udah ngantuk nih.. Moga cepat sembuh ya..."
"Makasi yah!"

Yaaahh... Akhrnya. Terungkap sudah.. Aku menyerah. Walaupun nggak terbalas. Biarkan rasa ini tetap abadi dihatiku walaupun dia sama yang lain.

~~end~~

writen by : Widya Wuryanti, Mahasiswa PSIK FK UNDIP

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun