Kita pasti merasa risih melihat pengemudi-pengemudi semacam ini, karena minimnya pengetahuan berlalulintas dan sifat sembarangan yang dimilikinya dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Jimat utama di jalan raya yaitu SIM sepertinya hanya formalitas belaka sebagai syarat usia dibolehkannya mengemudi, tapi pembekalan aturan-aturan lalulintas dan etika-etikanya masih jauh dari ketetiban. Seharusnya ada kerjasama dari pihak produsen dan kepolisian dalam mensosialisasikan mengenai tertib lalulintas. Karena yang terlihat selama ini antara produsen kendaraan dengan kepolisian seolah-olah saling membuang muka. Pihak produsen hanya fokus pada target penjualan, pihak kepolisian pun mensosialisasikan hanya sebatas formalitas. Namun yang terpenting adalah karakter pengemudi itu sendiri, karena jalan yang digunakan adalah jalan bersama, sikap toleransi dan saling mengalah harus diutamakan. Mempelajari aturan-aturan lalulintas dan sikap-sikap toleransi di jalan raya sangat penting demi keselamatan bersama.
KEMBALI KE ARTIKEL