Keputusan ini menganulir beberapa keputusan yang disampaikan pemerintah sebelumnya yang menyebutkan bahwa untuk vaksin Covid-19 ada skema gratis dan berbayar. Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksin Covid-19, Nadia Tarmizi, sebelumnya menyampaikan bahwa penetapan vaksin dengan skema mandiri mempertimbangkan beberapa hal, yang pertama kemampuan keuangan negara, dan yang kedua adalah harga vaksin dimungkinkan bisa menjadi mahal tahun depan.
Kemungkinan vaksin 50 persen berbayar juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. 'Kemungkinan 50 - 50 persen," sebut Sang Mantan Menteri Pendidikan Senin, 14 Desember 2020.
Tetapi semua itu berubah dua hari kemudian. Presiden Jokowi dengan cukup mengejutkan melalui menyampaikan bahwa vaksin Corona gratis untuk semua masyarakat. Dalam kesempatan yang sama Sang Mantan Wali Kota Solo juga menyampaikan yang akan menjadi orang pertama di Indonesia yang akan divaksin.
Kepastian berkaitan gratisnya vaksin untuk semua masyarakat itu disampaikan Presiden Jokowi melalui You Tube Sekretariat Kepresidenan Rabu, 16 Nopember 2020. "Sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali," ujar Presiden sebagaimana dilansir detik.com, 16 Desember 2020.
Keputusan untuk menggratiskan vaksin Covid 19 ini menurut Sang Mantan Gubernur DKI adalah setelah mendapat banyak masukan dari masyarakat. Setelah melakukan kalkulasi ulang keuangan negara maka akhirnya diambil keputusan untuk menggratiskan semua vaksin Covid-19 untuk masyarakat.
Tak pelak banyak pihak pun mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi ini. Termasuk diantaranya adalah seorang tokoh yang sering kali mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi, Rizal Ramli.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Presiden Jokowi tersebut menyampaikan terima kasih lewat akun pribadinya @ramlirizal. Menurut Menteri Keuangan Era Presiden Abdur Rahman Wahid tersebut kebijakan Presiden Jokowi ini sangat bermanfaat dan tepat.
Dengan munculnya vaksin dan ditambah penggeratisan untuk semua masyarakat oleh Presiden Jokowi kita boleh mempunyai secercah harapan untuk keluar dari serangan Covid-19 yang telah memporahporandakan banyak hal ini. Meski demikian kita tidak boleh abai dengan protokol kesehatan selama pandemi ini benar-benar berlalu...I]