Ya, publik tanah air hari ini digemparkan dengan berita Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo yang ditangkap oleh KPK. Dilansir Kompas.com, 25 Nopember 2020, Edhy Prabowo yang juga merupakan politikus Partai Gerindra itu ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta, 25 Nopember 2020, dini hari sekitar pukul 01.23 WIB.
Sang Pengganti Susi Pudjiastuti di Kabinet Jokowi tersebut tidak sendiri. Ia ditangkap bersama beberapa orang Kementrian Kelautan dan Perikanan dan anggota keluarga. Menurut KPK masalah ekspor benur yang menjadi alasan dibaliknya.
Tertangkapnya Edhy Prabowo oleh KPK ini tentu menjadi pukulan telak, tidak hanya pada pemerintahan Presiden Jokowi, tetapi juga Prabowo. Dua tokoh yang meramaikan Pilpres 2019.
Setelah Pilpres 2019 yang sengit, Kubu Jokowi dan Prabowo seperti mengadakan rekonsiliasi. Hal itu terlihat dengan dijadikannya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Bahkan tidak hanya itu, Presiden Jokowi masih mengambil satu menteri lagi dari Gerindra, yakni Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Terpilihnya Edhy Prabowo di Menteri KKP ini tentu saja mengejutkan. Pasalnya posisi yang digantikannya adalah seorang menteri yang dikenal luas berkinerja bagus dan dijuluki media darling: Susi Pudjiastuti.
Dengan diberikannya kepercayaan besar kepada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP yang notabene sebelumnya lawan politik oleh Presiden Jokowi logika awam tentu menduga keduanya akan berkinerja terbaik. Menunjukkan yang terbaik kepada yang memberi kepercayaan dan publik. Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra tentu secara logika awam pula memilih kader terbaik.
Tetapi yang terjadi ternyata sebaliknya. Menteri yang diharapkan berkinerja terbaik itu sekarang malah ditangkap lembaga anti rasuah. Mencetak rekor sebagai menteri pertama Jokowi pada Jilid II yang tertangkap KPK.Tentu hal ini adalah pukulan telak bagi Prabowo dan Gerinda.