Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

Transisi Aviasi, dari Bentuk Pesawat Hingga Bahan Bakar (Bag 2)

19 November 2024   13:34 Diperbarui: 19 November 2024   13:36 87 5
Usaha industri aviasi untuk menghijaukan langit masih terus dilakukan terutama oleh pabrikan pesawat dengan mencari alternatif bahan bakar fosil yang selama ini digunakan.

Selain dari Sustainable Aviation Fuel (SAF), beberapa pengembang pesawat kini tengah mengembangkan pesawat hybrid electric dimana pesawat dapat menggunakan bahan bakar fosil ataupun SAF dan listrik sehingga dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari setiap penerbangan.

Saat lepas landas dan mendarat pesawat akan menggunakan tenaga listrik sebagai propulsinya sedangkan saat di angkasa ( cruising) pesawat menggunakan bahan bakar fosil ataupun SAF atau sebaliknya.

Namun pesawat bermacam macam jenisnya serta dengan kapasitas yang berbeda beda, misalnya untuk pesawat pesawat penumpang dan kargo (airliner) ada dengan kapasitas hingga 100 penumpang (regional) hingga 500 plus penumpang, dan untuk mengembangkan pesawat berkapasitas banyak kursi dan mengganti bahan bakar fosil tidak semudah dengan mengembangkan pesawat dengan kapasitas sedikit seperti taksi udara.

Hal ini karena beban angkutnya juga akan lebih berat dari pesawat berkapasitas sedikir sehingga propulsinya harus juga dapat memberi daya dorong (thrust) yang besar pula agar pesawat mendapatkan daya angkat (lift).
.
Jika dengan bahan bakar fosil, kontribusi berat total bahan bakar terhadap berat pesawat lebih sedikit daripada dengan baterai dengan segala pendukungnya, karena  baterai harus memberikan power dan energi.

Ilustrasinya begini, jika pada pesawat berbahan bakar fosil, bahan bakar bertindak sebagai energi kepada sistem propulsi (mesin) yang memberikan power kepada pesawat, sedangkan pada baterai, energy tersimpan di baterai (rechargeable), begitu pula power yang dibutuhkan pesawat (propulasi) untuk mendapatkan daya dorongnya juga dihasilkan oleh baterai

Jadi misalnya penerbangan dari titik A ke B pada pesawat berbahan bakar fosil memerlukan 2,000 liter avtur, pada baterai berapa kemampuan baterai memberikan energi dari titik A ke B, sederhananya bisa kita lihat di drone yang memiliki daya tahan pengoperasiannya karena ditenagai oleh baterai.

Oleh karena itu perpaduan antara bahan bakar fosil ataupun SAF dengan listrik (hybrid) ini menjadi salah satu solusi industri aviasi untuk mengurangi emisi karbon sebelum menuju ke tujuan akhir NetZero.

Bagaimana perkembangan dari pesawat penumpang dan kargo hybrid electric ini ?

Pengembangan pesawat hybrid electric sudah berlangsung beberapa tahun ini dengan berbagai progress yang cukup menjanjikan dari beberapa pengembang seperti Boeing, Maeve Aerospace, hingga Mitsubishi Heavy Industries dan masih banyak lagi.

Boeing telah melakukan studi yang mereka namakan Subsonic Ultra-Green Aircraft Reach (SUGAR) sebagai jawaban Boeing terhadap proposal dari NASA untuk mengembangkan pesawat masa depan.

Dari studi ini Boeing kemudian memulai mengembangkan pesawat truss-braced wing dimana sayap dipasang pengaku (bracing) untuk meningkatkan stabilitas dan kekuatan sayapnya.

Salah satu pesawat yang sedang dikembangkan adalah pesawat Boeing X-66 dengan menggunakan basis badan pesawat MD-90 versi pendeknya, pesawat rencananya akan mulai diuji coba pada tahun 2028 nanti serta dikabarkan akan dapat mengangkut antara 130-210 penumpang.

Dengan melihat kapasitas ini maka dapat dikatakan bahwa Boeing akan menggantikan keluarga Boeing 737 dengan pesawat ini sekaligus mungkin menjawab teka teki keberlangsungan program mereka pada New Mid-size Aircraft (NMA) yang selama ini ditunggu tunggu kelanjutannya.

Disamping itu, Boeing bersama maskapai JetBlue juga mendukung pengembagan pesawat regional dengan kapasitas 10-50 penumpang yang tengah dilakukan oleh Zunum Aero asal Amerika, pesawat ini akan dapat digunakan oleh maskapai (commercial aviation) serta oleh perusahaan ataupun perorangan/pribadi (general aviation).

Dari benua Eropa, Maeve Aerospace --sebuah Perusahaan dirgantara asal Eropa -- juga mengembangkan pesawat penumpang hybrid electric berkapasitas hingga penumpang dengan satu kelas atau 76 penumpang dalam dua kelas, mereka menamakan pesawat ini dengan Maeve M80.

Pihak Maeve berkolaborasi dengan MHI RJ Aviation yang dahulunya adalah divisi Bombardier dengan CRJ series nya dan kemudian dibeli oleh Mitsubishi Heavy Industries.

Pesawat Maeve M80 akan bermesin turboprop namun memiliki keistimewaan yaitu dapat terbang pada flight level 350 atau 35,000 feet, lebih tinggi daripada pesawat sejenis dengan mesin turboprop yang umumnya terbang pada ketinggian 22,000 feet.

Dari semua perkembangan yang terjadi pada industri pesawat terbaru yang tengah melakukan transisi dari bahan bakar fosil ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan ini, kita dapat mengatakan bahwa transisi ini tidak hanya sebuah proses yang masif tqpi juga memerlukan waktu yang panjang sekali sehingga tahapan tahapan pun perlu dilakukan, seperti menggunakan perpaduan antara dua bahan bakar (hybrid).

Masif tidak hanya mengacu kepada jumlah pesawat airliner yang harus tersedia untuk menggantikan pesawat airliner berbahan bakar fosil yang kini semua beroperasi saja tapi juga perlu memilikirkan pertumbuhan jumlah penumpang global di masa datang yang cenderung terus meningkat.

Selain itu, makna dari city pair dalam dunia penerbangan juga kini tidak lagi dua kota dalam satu negara tapi juga dua kota antar dua negara, dua benua dan dua samudera ataupun lebih, itu semua menggambarkan daya jelajah sebuah pesawat yang perlu dimiliki oleh sebuah pesawat airliner.

Transisi aviasi ini menjadi sebuah tantangan terberat bagi industri aviasi terutama pabrikkan pesawat, namun demikian mereka dan semua stakeholder aviasi perlu diberikan apresiasi atas segala usaha dan langkah mereka dalam menghijaukan langit.

Mereka tidak hanya melihat bahwa pesawat telah menjadi bagian dari kehidupan penduduk bumi saja tapi juga memikirkan keberlangsungan bumi sebagai rumah para penduduk bumi.

Industri aviasi memang sebagai salah satu industri yang sulit lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, akan tetapi sulit bukanlah sesuatu yang mustahil, hanya saja tahapan tahapan perlu dilakukan, salah satunya adalah dengan hybrid electric ini.

Salam Aviasi.

Referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/Hybrid_electric_aircraft
https://www.airdatanews.com/boeing-737-successor-may-use-hybrid-electric-propulsion/
https://www.nasa.gov/directorates/armd/sfnp/
https://maeve.aero/aircraft
https://www.pilotcareernews.com/boeing-supports-zunum-hybrid-electric-airliners/
https://www.flightglobal.com/air-transport/maeve-recruits-mhirj-for-m80-development-work/160768.article
https://en.wikipedia.org/wiki/Boeing_X-66

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun