Mengapa dinamakan "Shades of Death Road"?
Pada awalnya jalan ini dikenal sebagai "The Shades," karena pohon-pohon besar yang rimbun, dahan dan daunnya membentuk kanopi di sepanjang jalan. Legenda mengatakan bahwa seiring waktu, banyak pembunuhan terjadi di sana, dan sebagian besar kasus tidak terpecahkan, menyebabkan penduduk setempat menambahkan sentuhan "Maut" yang menyeramkan ke nama "Shades" yang sebelumnya meneduhkan..
Salah satu kisah yang berkaitan dengan pembunuhan adalah bahwa dulu daerah sekitar Shades of Death pernah dihuni oleh sekelompok orang liar yang keji. Seringkali, pria dari geng ini berkelahi memperebutkan wanita, dan selalu mengakibatkan kematian. Karena reputasi buruk inilah maka daerah itu diberi nama "Shades of Death."
Atau, konon, penduduk setempat membalas dendam kepada para perampok itu dengan cara menggantung mereka dan membiarkan mayat-mayat itu tergantung di dahan pohon yang rendah sebagai peringatan bagi orang lain yang akan melakukan kejahatan.
Pada tahun 1920-an dan1930-an, ada tiga pembunuhan brutal terjadi di sepanjang jalan itu, salah satunya adalah perampokan di mana seorang pria dipukul kepalanya dengan dongkrak ban karena memperebutkan beberapa koin emas, yang kedua di mana seorang wanita memenggal suaminya, mengubur kepala dan tubuhnya di sisi jalan yang berbeda, dan terakhir di mana seorang penduduk setempat, Bill Cummins, ditembak dan dikubur di tumpukan lumpur.
Jalan yang penuh kelokan ini telah mengarah pada dugaan bahwa itulah penyebab banyaknya kecelakaan mobil yang fatal dan menyebabkan kematian. Konon pagar dipasang sepanjang jalan selain sebagai bukti akan kecelakaan-kecelakaan yang terjadi juga sebagai pelindung sisi jalan. Tapi alasan ini sebetulnya kurang tepat karena nama jalan Shades of Death sudah ada jauh sebelum pagar jalan dipasang dan sebelum penggunaan mobil menjadi umum di daerah itu
.
Bear Swamp di dekatnya dikenal sebagai Cat Hollow atau Cat Swamp, karena sekawanan kucing liar ganas yang tinggal di sana sering menyerang dan melukai para pelancong yang melewati jalan itu.
Penjelasan terakhir menunjuk ke dataran rendah Pequest dan Bear Swamp yang sekarang digunakan untuk tanah pertanian. Pada tahun 1850, serangga pembawa malaria ditemukan bersarang di tebing di sepanjang jalan.
Mereka berkembang biak di lahan basah tak jauh dari Bear Swamp dan menyebabkan wabah penyakit tahunan dan tingkat kematian yang sangat tinggi karena keterpencilan daerah dari perawatan medis yang efektif. Masalahnya menjadi begitu meluas, sehingga pada tahun 1884 sebuah proyek yang disponsori negara mengeringkan rawa-rawa, mengakhiri ancaman tersebut.
Jalan sepanjang 10,8 km memiliki dua jalur dan di sepanjang jalan itu terdapat danau yang airnya kadang menguap, terlihat seperti pilar-pilar kabut yang muncul dari atas air. Fenomena ini disebut "The Great Meadows Fog"
Fenomena itu sering dikaitkan dengan cerita akan kutukan orang-orang Indian yang dibunuh oleh para pendatang asing yang pertama kali bermukim di sana. Mereka kemudian melemparkan mayatnya ke dalam danau,
Saat pilar-pilar kabut bermunculan, banyak orang yang mengaku melihat roh-roh orang Indian bergentayangan berjalan melalui pilar-pilar kabut tersebut.
Baca Juga : Ternyata Di Sini Stephen King Novelist Ternama itu Mendapatkan Ide Menulisnya!