Mohon tunggu...
KOMENTAR
Trip Pilihan

Mary, Gadis Kecil Penunggu Teater Orpheum

3 Februari 2022   20:04 Diperbarui: 20 Mei 2022   05:00 463 48
Tahun 1890  The Grand Opera House dibangun di sudut barat daya persimpangan South Main dan Beale Street di kota Memphis, negara bagian Tennessee, USA. Saat itu Vaudeville adalah satu-satunya pertunjukan yang dipertontonkan di sana, terdiri dari penyanyi, pemusik dan pesulap. Pertunjukan ini sangat sukses hampir selama dua dekade.

Mary, seorang gadis kecil cantik berumur sekitar dua belas tahun dengan rambut dikuncir satu adalah penggemar Vaudeville. Setiap akhir minggu atau hari libur ia tidak pernah alfa mengikuti pertunjukan tersebut.

Hampir semua staff di The Grand Opera House mengenal Mary karena seringnya ia mengunjungi tempat itu. Kepribadian Mary yang menyenangkan membuatnya disukai oleh para staff di sana.

Mary kecil bercita-cita suatu saat nanti ia akan berada di atas panggung menghibur para penonton. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, di suatu hari pada tahun 1921 Mary mengalami kecelakaan saat hendak mengunjungi The Grand Opera House bersama keluarganya. Kecelakaan itu terjadi tepat di depan gedung tersebut.

Beberapa staff The Grand House berhamburan keluar untuk menolong Mary yang terluka. Lukanya terlihat tidak begitu parah dan Mary bersikeras untuk tetap melihat pertunjukan Vaudeville.

Keluarganya dan beberapa staff membantu Mary dan membopongnya masuk ke dalam The Grand Opera House, mendudukannya di bangku nomer C5 agar ia dapat melihat pertunjukan Vaudeville. Setelah pertunjukan usai, mereka melihat Mary sudah tidak bernyawa lagi. Apakah Mary sempat menonton pertunjukan hingga selesai? Tidak seorangpun tahu jawabannya.

Para staff di sana tentu saja merasa sangat kehilangan Mary. Tapi kemudian mereka menyadari kalau perasaan kehilangan tersebut adalah sesuatu yang sia-sia, karena arwah Mary kecil ternyata tidak pernah meninggalkan The Grand Opera House. Beberapa orang melaporkan sering melihat sosok gadis kecil berambut panjang dan bergaun putih.

Tahun 1923, setelah penyanyi Blossom Seeley menyelesaikan pertunjukannya, kebakaran terjadi. The Grand Opera Housepun hangus habis terbakar.

Penduduk setempat di sana kembali berduka, mereka kini benar-benar kehilangan The Grand Opera House, satu-satunya tempat hiburan di sana saat itu dan tentu saja, penampakan arwah Mary.

The Orpheum Theatre kemudian mulai dibangun di tempat yang sama pada tanggal 19 November 1928, memakan biaya 1,6 juta dollar. Arsitek Rapp dan Rapp dari Chicago mendesainnya menjadi dua kali lebih besar dari The Grand Opera House dan menampung sekitar 2300 penonton.

Untuk kesekian kalinya dugaan para staff tentang menghilangnya arwah Mary karena kebakaran tersebut terbukti salah, setelah seorang pembersih teater menyatakan melihat gadis kecil berbaju putih sedang memainkan lampu, seolah menjahilinya dan menghilang ketika ia hendak menghampirinya.

Saat kepopuleran pertunjukan Vaudeville perlahan padam, Michael A Lightman’s Movie Theatre Franchise membeli The Orpheum Theatre pada tahun 1940,  merubahnya menjadi bioskop dan mengganti namanya menjadi Malco.  

Tahun 1976, Lightman memutuskan untuk menjual Malco, bahkan ada rencana untuk menghancurkan bangunannya. Cerita yang beredar, bioskop tersebut tidak terlalu menguntungkan, Mary telah mengutuk tempat itu karena Lightman merubah Opera House yang disukainya menjadi bioskop.

Sejarawan Memphis Vincent Astor, bersama dengan peneliti lainnya, telah mengklaim bahwa ada roh lain menghuni The Orpheum Theatre, seorang laki-laki, dikenal  sebagai David, yang datang berusaha untuk menarik dan mengawal Mary pindah ke sisi lain. Tapi Mary menolak untuk meninggalkan teater tua tersebut.

Sayangnya David tidak bisa kembali lagi ke dunianya, akhirnya diapun menghabiskan kekekalan di teater bersama Mary di sana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun