Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie Pilihan

Selusin Hal "Horor" Seputar Dunia Kuliner

9 Desember 2021   19:02 Diperbarui: 10 Desember 2021   03:07 439 56
Malam Jum'at #1

Kompasianer yang gemar menulis kuliner seperti Budi Susilo, Siti Nazarotin, Siska Artati, Yulianti, Wahyu Sapta, Sutiono Gunadi, Hennie T. Oberst, Dania, Auky, Christie Damayati, Kaekaha, Erni Purwitosari dan masih banyak lagi mungkin selalu tertarik akan cara-cara terbaru memasak atau mengumpulkan dan mencoba berbagai macam resep untuk dibagikan kepada Kompasianer lainnya secara rutin.

Sementara saya hanya menulis kuliner di Kompasiana "once in a blue moon" alias kalau kebetulan mendengar lolongan serigala pada malam bulan purnama saja (sengaja saya pilih diksi ini dengan harapan dapat membuat bulu kuduk kalian berdiri), karena saya sebetulnya lebih tertarik mengumpulkan menu "take out" dari restoran ketimbang mengumpulkan resep masakan.

Eh, tapi saya suka mengumpulkan hal-hal yang "horor" seputar kuliner di Negara Barat, loh! Nah, pada malam jum'at kali ini saya akan berbagi hal-hal tersebut kepada Kompasianer, khususnya untuk para penulis kuliner.

Sebagian barangkali kalian sudah tahu atau mungkin ada beberapa hal yang kalian belum pernah tahu, jadi sebaiknya buatlah catatan kecil. Namun sebelum memulai, pastikan kalian telah mengunci jendela dan pintu rapat-rapat (kalimat ini juga sengaja saya pakai dengan maksud menakut-nakuti kalian).

1. Menumpahkan garam membawa sial, lemparkan garam untuk menangkal kesialan itu.

Saya pernah bercerita tentang yang satu ini di artikel saya sebelumnya (baca : Hal-hal yang Dapat Kalian Lakukan Saat Malam Jum'at).

Sebagian orang Barat percaya jika kita menumpahkan garam, bersiaplah untuk mendapatkan ketidakberuntungan. Untungnya, kita dapat membalikkan nasib buruk itu hanya dengan melemparkan garam ke atas bahu kiri kita.

Dari mana sih asal- usul kepercayaan akan garam yang sangat populer ini? Nasib buruk menumpahkan garam diduga berasal dari 'Perjamuan Terakhir' Da Vinci, di mana Judas Iscariot menjatuhkankan wadah garam. Jujur saja itu bukanlah hal terburuk yang dia lakukan.

Konon, pada masa itu garam sangat mahal (bahkan digunakan sebagai mata uang atau alat bertransaksi).

Menumpahkan garam jelas berarti membuang uang. Jadi logikanya, melempar garam hanya dilakukan oleh mereka yang mampu membuang garam. Ditambah, dengan melempar garam, sepertinya kita juga dapat membuat mata iblis yang bertengger di bahu kiri kita kelilipan!

2. Melempar beras lambang kesuburan dan kemakmuran

Tradisi ini berasal dari Itali. Kepercayaan yang telah diketahui oleh banyak orang. Dimulai pada saat perkawinan sebagai simbol peralihan kekuasaan dan kekayaan. Melempar beras ke kedua mempelai adalah lambang persembahan kesuburan dan kemakmuran.

Lalu kenapa harus beras? Karena beras lebih murah dan tidak sakit ketimbang dilempari tomat! Zaman sekarang, orang Barat lebih banyak menggantinya dengan konfeti. Tidak murah juga sih dan malah lebih sulit untuk membersihkannya.

3. Jika seorang pria dan seorang wanita menuangkan teh bersama-sama, maka si wanita akan hamil  dalam waktu satu tahun.

Kalau tidak ingin punya anak dari pria atau wanita yang minum teh dengan kita, ya, jangan minum teh bersama! Saya pribadi tidak percaya hal ini, karena saya pernah melihat kakek dan nenek saya menuangkan dan minum teh bersama-sama saat mereka masih hidup dulu. Selama beberapa tahun, antara usia 65 dan 75. Tapi kok mereka tidak pernah menghasilkan paman atau bibi baru untuk saya?

4. Kuning telur ganda dalam satu telur, bayi kembar atau kematian?

Nah, jika kalian pernah memecahkan satu telur dan menemukan dua kuning telur didalamnya, berarti orang terdekat dengan kalian akan melahirkan anak kembar. Kepercayaan ini berasal dari Roma.

Namun dalam budaya Norse mereka memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Mereka percaya bahwa memecahkan satu telur yang mengandung kuning telur ganda berarti kematian.

Pilihannya, kalian mau percaya yang mana, saya rasa terserah kalian.

5. Gelembung pada air kopi bisa berarti akan mendapat uang.

Kalau kalian melihat gelembung di atas permukaan kopi dan gelembung itu berjalan menuju ke arah kalian, itu berarti kalian akan mendapatkan uang.

Nah, kalau kalian mengalaminya saat sedang menikmati kopi di restoran, bisa jadi itu adalah uang kembalian dari pembayaran kopi.

6. Lubang pada roti.

Waduh, berdo'alah agar yang satu ini tidak terjadi. Apabila kalian mengiris roti dan menemukan lubang pada roti, berarti seseorang yang semeja dengan kalian akan mati. Lubang tersebut merupakan simbol dari kuburan yang terbuka.

Saya menyarankan kalau kalian makan dengan orang yang kebetulan mendapat manfaat dari gelembung kopi, sementara kalian menemukan lubang pada roti, apabila mereka berhutang pada kalian, pastikan mereka tidak meninggalkan meja sebelum melunasi hutang-hutangnya.

7. Membawa pisang ke dalam kapal laut/perahu

Membawa pisang ke dalam kapal laut/perahu lama dianggap sial. Cerita ini berawal dari para nelayan yang percaya bahwa kehadiran pisang akan membawa sial bagi hasil tangkapan hari itu.

Beberapa bahkan menanggapi mitos ini dengan serius, berpikir bahwa adanya pisang di dalam kapal akan membawa kematian. Masih ada loh pelaut modern yang sangat percaya akan hal ini.

Banyak kapten kapal mengambil langkah lebih jauh dengan melarang buah apapun yang berwarna kuning ke dalam kapal dan juga melarang pakaian bermerk Banana Republic serta Fruit of the Loom.

8. Memotong mie
Budaya Cina menganggap mie membawa keberuntungan dan umur panjang, memotong mie yang sama membawa nasib yang berbeda.
Sebagian orang percaya memotong mie (terutama yang disajikan pada tahun baru dan pesta ulang tahun) menyebabkan nasib buruk dan umur yang lebih pendek.

9. Merica, Cabai dan Persahabatan

Meskipun ada beberapa versi mitos ini, banyak yang percaya bahwa merica atau cabai dapat membawa ketidakpuasan di antara teman-teman. Salah satu versi cerita mengatakan bahwa menumpahkan merica dapat menyebabkan perselisihan di antara teman-teman.

Saat bekerja di dapur, memberikan cabai pedas langsung kepada seseorang akan menyebabkan perselisihan dalam hubungan kalian. Namun, nasib buruk dapat dihindari dengan meletakkan cabai dan membiarkan orang tersebut mengambilnya sendiri.

10. Bawang putih pengusir roh jahat

Kepercayaan bahwa bawang putih mengusir vampir, roh jahat - juga ciuman pada kencan pertama yang tidak diinginkan - telah lama diturunkan dari generasi ke generasi. Untungnya, bawang putih juga memiliki banyak kualitas yang baik, seperti digunakan untuk obat dan menambahkan rasa yang enak ke banyak hidangan.

11. Jangan pernah memilih pisau sebagai kado

Beberapa orang Barat percaya jika memberikan pisau sebagai hadiah kepada teman akan membawa nasib buruk. Karena berisiko "memotong" persahabatan. Namun, kalian dapat menyiasatinya dengan menempel uang koin (receh) pada pisau sebelum menghadiahkannya, yang harus segera dikembalikan oleh penerima sebagai "pembayaran". Kedengarannya agak... seram atau konyol?

12. Tiga belas tamu pada jamuan makan malam.

Memiliki jumlah 13 tamu di pesta makan malam dianggap sial. Mitos ini telah menjadi bagian dari budaya Perancis sepanjang sejarah. Bahkan katanya ada sosialita Perancis bernama quatorziens (empat belas) yang bersedia untuk diundang sebagai tamu makan malam ke-14 guna menyelamatkan 13 peserta lainnya dari nasib buruk.

Franklin Delano Roosevelt, Presiden Amerika ke 32 konon juga percaya pada mitos ini, dan menolak untuk hadir pada pesta makan malam jika jumlah undangan adalah 13.

Adakah dari kalian yang percaya akan hal-hal tersebut di atas? Kalau ya, yang mana?

Sumber : Cerita dari orang-orang Barat yang percaya akan takhayul.

Widz Stoops, PC-USA 12.09.2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun