Gaius Julius Caesar sebagai salah satu komandan perang terbesar sangat memahami psikologis ini. Ketika Julius Caesar sampai pada pantai Brittania dia dengan tegas dan berani menyuruh pasukannya membakar semua kapal yang telah didaratkannya. kebingungan tentu menghampiri semua pasukannya, mengingat kapal yang akan dibakar adalah kapal yang nantinya juga dipakai dalam perjalanan pulang. Tapi 'kegilaan' Julius Caesar sangat berdampak pada keluarbiasaan.
Pasukan Caesar yang dalam pikirannya sudah terbentuk tidak bisa pulang bertarung lebih ganas. Julius Caesar telah berhasil membentuk pasukannya menjadi lebih berani karena posisi terjepit. Pasukan Caesar sadar mereka tidak mempunyai pilihan lain selain bertarung habis2an mengingat mereka tidak bisa lagi pergi atau kabur. Strategi ini di kenal dengan membakar jembatan.
Hal yang bisa kita petik dari kejeniusan seorang Julius Casear adalah sebuah keberanian yang luar biasa.
“Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntut kita pada ketidaktahuan dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran”. John C Maxwell
Jadi marilah kita semua 'membakar jembatan' yang dapat menghambat kehebatan dan kekuatan kita untuk menjadi seorang pemenang.
Dan semestinya dengan perjuangan yang tiada henti, tujuan kita akan tercapai. Disatu sisi ini adalah tindakan positif, tetapi di lain sisi, yang perlu kita perhatikan, adalah timing. Apakah timingnya tepat untuk kita membakar perahu?
sumber: http://winatajournal.blogspot.com/2010/08/strategi-bakar-jembatanperahu.html