Menata hening di tengah kecamuk gelombang samudera rasaku
Hening hingga kutetapi tepi
Sepi..sadari...sendiri
Kubawa pandang menatap lekat pada sketsa waktu
Dengan rautnya yang menampakkan wajahnya yang tua
Serupa lebih tua, tak seperti waktu-waktu sebelumnya
Kian aku menetapi tepi
Di sini...
Perlahan nurani membisik lirih
Tidakkah kita bosan bersandiwara?
Tentang dunia?
Panggung berbagai rupa drama
Manusia selayak binatang
Mungkin binatang yang menenteng celana
Sesekali ber-jas rapi
Dengan dasi penuh warna-warni
Tak letihkah kita akan semua ini?
Kala semua berlomba menjadi durjana
Sutradara yang berlomba memainkan lakonnya sendiri-sendiri
Entah demi sebentuk pengakuan atau ke-akuan?
Mengemas segalanya menjadi berbeda
Dengan label-label prayojana
Disini-disana, Sama
Tidakkah kau ingin dekat kemari?
Duduk di sampingku, di tepian sini
Agar jelas dalam sadar kita
Tentang semua yang telah begitu berbeda
Atau mungkin sudah tak lagi pada tempatnya
Di tepi sini
Aku menatap pasti
Mengurai arti
Memintalnya, kugulung menjadi pengertianku
Bersama segenap ngeri dan nyeri ku
Tentangku, tentangmu, tentang mereka, tentang kita
Kularung pada hening malam ini
Berharap esok bangunkanku kembali
Dengan keadaan yang tak lagi seperti ini
Jogja, 9-5-12