Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Malam Sunyi

8 Mei 2012   20:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32 117 0
Malam membawaku menatap dinding sunyi

Menata hening di tengah kecamuk gelombang samudera rasaku

Hening hingga kutetapi tepi

Sepi..sadari...sendiri

Kubawa pandang menatap lekat pada sketsa waktu

Dengan rautnya yang menampakkan wajahnya yang tua

Serupa lebih tua, tak seperti waktu-waktu sebelumnya

Kian aku menetapi tepi

Di sini...

Perlahan nurani membisik lirih

Tidakkah kita bosan bersandiwara?

Tentang dunia?

Panggung berbagai rupa drama

Manusia selayak binatang

Mungkin binatang yang menenteng celana

Sesekali ber-jas rapi

Dengan dasi penuh warna-warni

Tak letihkah kita akan semua ini?

Kala semua berlomba menjadi durjana

Sutradara yang berlomba memainkan lakonnya sendiri-sendiri

Entah demi sebentuk pengakuan atau ke-akuan?

Mengemas segalanya menjadi berbeda

Dengan label-label prayojana

Disini-disana, Sama

Tidakkah kau ingin dekat kemari?

Duduk di sampingku, di tepian sini

Agar jelas dalam sadar kita

Tentang semua yang telah begitu berbeda

Atau mungkin sudah tak lagi pada tempatnya

Di tepi sini

Aku menatap pasti

Mengurai arti

Memintalnya, kugulung menjadi pengertianku

Bersama segenap ngeri dan nyeri ku

Tentangku, tentangmu, tentang mereka, tentang kita

Kularung pada hening malam ini

Berharap esok bangunkanku kembali

Dengan keadaan yang tak lagi seperti ini

Jogja, 9-5-12

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun