Nah, lambat laun, karena udah makin tua, saya mulai simpati sama Beckham. Tendangan pisangnya benar-benar keren, beda jauh sama pisang goreng. Dia juga nggak neko-neko, meski sering digosipin selingkuh kek, cinta satu malam kek, buktinya Beckham tetep setia sama istrinya, Victoria. Digosipin sama Syahrini juga enggak bikin Beckham komentar... ya iyalah, nggak level gitu loh...
Kesan terbaru saya tentang superstar ini adalah sikapnya yang ramah dan senyumnya yang murah, bisa tumpah setiap saat, pada siapa pun. Sejak sore tadi saya melihat liputan tentang Beckham dan LA Galaxy, gelandang sayap kanan itu memang pantas dilabeli aset paling berharga di dunia sepakbola modern. Ia terlihat matang dan penuh kharisma. Sama anak-anak kecil Indonesia pun ia terlihat kebapakan, tapi bukan bapak yang galak.
Ada cuplikan tayangan yang cukup mengesankan di layar televisi jelang laga LA Galaxy versus Timnas Indonesia. Saat pemanasan sebelum laga, Beckham terlihat memegang kamera saku dan membantu memotretkan seorang penonton Indonesia (atau malah panitia) yang berfoto bareng dengan pelatih Bruce Arena. Wuih, gile tuh orang, jika seisi jagat maunya foto bareng Beckham, lha ini dia malah nyuruh si Beckham yang ngambilin gambar.
Untung Beckham enggak tulalit dengan nanya kayak: "Eh, tombolnya mana yah?". Tapi belum jelas juga sih hasil jepretan Beckham seperti apa, kalau fotonya burem alias kabur kan malu-maluin juga. Beckham si jago tendangan pisang enggak bisa motret, plis deh unyu banget... hehe... Tapi yang jelas saya semakin yakin bila si Beckham ini memang salah satu pemain terhebat yang dimiliki dunia, bukan cuma skill tapi pesonanya di luar lapangan. Dia bukan tipe pemain norak dan egois. Pemain seperti inilah yang pantas jadi teladan bagi pemain-pemain muda.
Note: nulis sekejap sebelum kick off