Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jenuh...

13 Maret 2010   04:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:27 155 0
Kosong...
Hampa....
What's up with my mind?

What on earth is going on with me?
I feel so empty...

Jenuh!
Benar-benar sebuah titik jenuh yang drastis dan dalam.
Aku kehilangan minat, semangat, keinginan, motivasi. Semuanya!

Keceriaanku meredup. Senyumanku layu.
Hidup benar-benar terasa monoton.
Bekerja dari pagi hingga sore bahkan tak jarang malam..
Selalu begitu setiap hari.


Aku merasa seperti robot yang telah diprogram untuk melakukan kegiatan yang sama  berulang-ulang.
Seperti burung beo yang selalu mengikuti apapun yang dikatakan kepadanya.
Seperti anjing yang selalu mengekor majikannya.

Aku tidak seperti aku.
Yang biasanya menulis memacu imajinasiku.
Yang biasanya membaca menafkahi otakku.
Yang biasanya mendesain memancing daya khayalku.
Tapi, semua itu tidak seperti biasanya lagi.
Apa yang kuinginkan?
Aku bahkan tidak menginginkan apa2?!

Kepalaku seperti mau meledak!
Badanku sama sekali tak mau  bergerak!
Benar2 sesak!

Rasa jenuh benar-benar telah menggerogoti semangat hidupku.
Aku merasa mati......
***

Aku seperti melihat seonggok daging yang begitu mirip diriku,berjalan,berbicara,dan melakukan semua kegiatan yang biasa kulakukan.

"Apakah dia aku?"

Lalu "SIAPA AKU???"
"Di mana aku?"
"Kenapa aku terkungkung di sini?"

......

"Kau adalah IBLIS!"
.........

"Siapa kau!" aku bertanya pada suara yg muncul tiba-tiba.

"KAU ADALAH IBLIS!" dia membentakku.

"Kau iblis dan tempat ini adalah ketidakpuasan"

"TIDAK MUNGKIN!" aku menyanggah.

"Aku bukan iblis!"

"Ya! Kau iblis!" dia kembali membentakku.

"Kau mungkin menganggap dirimu manusia,tapi lihatlah kembali jalan yang kau tempuh,dan tempat yang kau diami ini.. Kau ke sini karena mengikuti bujukan iblis dan tempat ini adalah salah satu kediaman iblis!"

Aku lemas...
Aku terjatuh bertopang lutut.

"Kau sebut apa tadi tempat ini?" tanyaku

"Ketidakpuasan" jawabnya.

"Apakah aku salah tidak puas atas prestasiku?" tanyaku lagi.

"Salah! Apa itu prestis? Prestis adalah pamrih!!" bentaknya.

Aku semakin tersungkur dan larut dalam ketidakberdayaanku mengakui kekhilafanku sendiri.

Tapi segera aku bangkit kembali. Dan dengan suara mantap aku bertanya padanya.

"Ya, mungkin aku telah salah karena mengejar prestasi. Tapi,apakah aku salah karena tidak puas akan kemampuanku? Aku ingin lebih hebat! Karena dengan menjadi lebih hebat, aku bisa lebih bermanfaat bagi sekitarku!" aku balik membentaknya.

"Lalu kenapa kau masih disini?" dia balik bertanya padaku.

"Itulah alasanmu berada disini. Kau tidak puas dengan dirimu sendiri!
Jika kau tidak puas dengan dirimu, berontaklah!
Jangan hanya menjadi budak rutinitas dan menjadi babu bernama "jenuh"
kau melihat dirimu di luar sana tadi? Dialah rutinitas. Dan kau adalah jenuh!"

Dia memberondongku dengan kata-kata yang sedikit banyak menyadarkanku.

Aku merenung... kemudian aku bertanya padanya.
"Apa yang harus kulakukan?"

"Kenapa bertanya? Kau bahkan sudah tahu jawabannya"

Aku tersenyum simpul dan berdiri mantap.

Suara itu berbicara lagi padaku, namun sayup-sayup menghilang...
"Kurasa kau sudah mengerti. Sekarang keluarlah! Ambil kembali ragamu!Kalahkan rutinitas itu!"

Ya, aku tahu dan aku mantap.

Jawaban dari kejenuhanku dan ketidakpuasan negatifku.. Semuanya pernah kubaca dalam buku yang ditulis Rhenald Kasali. Bukan kepada isi bukunya, tapi lebih spesifik pada judul buku itu. Buku itu berjudul

"cHaNgE!"
Perubahan!

Perubahan yang menuju kepada advanced progress! Perubahan menuju hal dan menjadi diri yang lebih baik.

Bukankah Rasul telah menyabdakan bahwa "orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung"

Rasulullah jauh-jauh hari telah mendoktrin pada umatnya untuk berubah! Progress!
Begitu pentingnya sebuah progress di mata Rasulullah. Bahkan Beliau menyabdakan "orang yang hari ini sama seperti hari kemarin adalah orang yang merugi!"

Aku semakin mengagumimu ya Rasulku...
Betapa insan buta huruf sepertimu bahkan mampu mengalahkan intelijensia seorang professor Rhenald Kasali.

Dia hanya menyuruh change!Tapi kau menyuruh progress!
Cintaku kian menjadi, rinduku kian menggebu kekagumanku kian meluap padamu ya Rasul..
Sebagai perwujudan dari cintaku.. Adalah dengan mengikuti sunnahmu.

Tidak ada yang salah dengan perintah Rhenald Kasali... tapi kurang lengkap. Karena sebuah perubahan, tidak hanya asal berubah.
Tapi...

"Change!"


and then

"Progress!"

***

my note in SmallWorld

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun