Ketika mempelajari soal bonus demografi sebagai bekal Nangkring di Medan, saya teringat pelajaran IPS yang saya gemari saat SD dan SMP. Pikiran saya melayang ke buku-buku pelajaran yang kertasnya mulai menguning karena usia. Di sana tergambar bentuk piramida penduduk Indonesia yang identik menyerupai bentuk nisan, soal pertimbangan pemerintah mengadakan program transmigrasi, hingga foto padatnya penduduk di Republik Rakyat Tiongkok dan New Delhi, India. Ngeri juga ya, isinya orang semua. Geli, kayak semut. Ketika itu, perasan demikianlah yang menghinggapi pikiran saya. Belum terbayang apa persisnya bahaya yang muncul jika penduduk dunia meledak jumlahnya.