[caption id="attachment_136758" align="aligncenter" width="553" caption="Trio Macan di Kabinet"] [/caption] Walaupun secara keseluruhan terbilang mengecewakan, susunan kabinet dalam pemerintahan Presiden SBY ternyata selalu melahirkan seorang bintang. Tengoklah munculnya Menteri Keuangan Sri Mulyani. Keberhasilannya mengawal perekonomian Indonesia menghadapi masa krisis membuatnya terpilih menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di Asia dan salah satu Menteri Keuangan terbaik dunia. Keberhasilan lainnya adalah melaksanakan reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Tapi sayang kemampuannya itu kurang dihargai oleh kalangan elit politik Indonesia. Benturan kepentingan dengan politikus membuat dia "ditendang" dari posisinya sebagai menteri keuangan. Untunglah dia mendapat jabatan yang lebih bergengsi, yaitu sebagai Direktur Pelaksana IMF. Sepertinya dunia luar lebih menghargai kemampuannya. Pelaku ekonomi Indonesia kehilangan tokoh pujaan. Sepeninggal Sri Mulyani muncul Fadel Muhammad. Menurut penilaian sebuah LSM yang dimuat di media masa, Menteri Perikanan dan Kelautan ini dinilai sebagai menteri yang kebijakan-kebijakannya paling berpihak kepada rakyat (dalam hal ini nelayan). Salah satu tindakan yang membuatnya menjadi pujaan para nelayan di Indonesia adalah penentangan kerasnya terhadap kebijakan impor garam dan produk laut lainnya yang merugikan nelayan. Ini membuat dia bentrok dengan Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, menteri yang dianggap paling merugikan di  kalangan petani, nelayan dan produsen karena kebijakan-kebijakan impornya.  Tapi sepertinya karena masalah pertimbangan politik akhirnya diapun ditendang dari kursi Menteri Perikanan & Kelautan dalam reshuffle kabinet terakhir. Nelayanpun kehilangan tokoh pujaan. Dan calon bintang baru di KIB Jilid II adalah Dahlan Iskan. Dia ditunjuk sebagai Menteri BUMN setelah sebelumnya dinilai berhasil membenahi PLN. Hmm ... Dahlan Iskan ... Ya ya ya ... Rasanya tidak ada yang meragukan kapasitasnya untuk menjadi bintang baru di pemerintahan Presiden SBY. Tetapi apakah nasibnya akan sama dengan dua bintang sebelumnya? Ditendang setelah sukses dan popularitasnya yang melambung membuat para politikus oportunis cemas. Cemas akan menjadi pesaing di tahun 2014 nanti. Tidak usah khawatir. Kita tunggu saja. Rakyat Indonesia sekarang sudah pinter-pinter kok ... . Wallahu 'Alam Bishawab
KEMBALI KE ARTIKEL