Mengapa Tren pakaian genderless selalu dikaitkan dengan kelompok LGBTQ? stereotip tersebut sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Genderless merupakan kebebasan cara berpakaian tanpa melihat gender. Masalah utama yang dapat menyebabkan stereotip yakni perbedaan kelompok. Kesetaraan gender merupakan issue social yang terjadi di Indonesia. Presepsi hal ini sudah menjamur sejak lama, dimana masyarakat berpendepat bahwa seseorang yang menggunakan pakaian layaknya wanita disimpulkam sebagai seseorang yang menyukai sesama jenis atau biasa disebut dengan gay. Akan tetapi, pada sebagian orang mengatakan bahwa mereka dapat mengekspresikan dirinya lewat pakaian yang dikenakan seperti yang dikatakan oleh Umberto Eco "i speak through my cloth". Menurut Emerson 1963 terdapat empat fungsi dari kebebasan berekspresi diantaranya, untuk menjamin kepuasan diri sebagai indivu, menjadi penghubung untuk mendapatkan kebenaran, mendapatkan cara untuk  meningkatkan partisipasi anggota masyarakat dalam bidang sosial dan  politik, melindungi kesetaraan antara stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL