Hujan deras mengguyur kota Denpasar, membasahi jalanan aspal dan bangunan-bangunan tradisional khas Bali. Di sebuah kamar kos sederhana, seorang pemuda bernama Johan duduk termenung di tepi jendela, tatapannya kosong menatap butiran-butiran air yang berjatuhan. Secangkir kopi Bali yang telah dingin menemani kesendiriannya, seolah mengerti kegelisahan yang merundung hati Johan.
KEMBALI KE ARTIKEL