Alarm jam berdering nyaring, memaksaku membuka mata. Kulihat angka menunjukkan pukul 3 pagi . "Lagi-lagi mimpi buruk itu," gumamku sambil mengusap keringat di dahi. Mimpi yang sama terus menghantuiku sejak kegagalanku di Olimpiade Biologi Nasional tahun lalu. Bayangan soal-soal anatomi yang rumit, mikroskop yang buram, dan wajah kecewa Ibu seakan terpatri di pelupuk mata.
KEMBALI KE ARTIKEL