Aroma tanah basah menyeruak di hidungku. Dinginnya malam menusuk tulang, tapi semangatku tetap membara seperti api unggun di depanku. Ini dia, malam terakhir di bumi perkemahan. Rasanya baru kemarin kami tiba di kaki Gunung Bromo ini, mendirikan tenda dengan tangan-tangan kikuk, dan belajar berbagai keterampilan baru.
KEMBALI KE ARTIKEL