Dulu, membayangkan ceramah agama tanpa mimbar dan jamaah yang duduk rapi rasanya hampir mustahil. Bayangkan, kiai kharismatik dengan sorban melilit dan jubah terurai, menyampaikan tausiyah di tengah kerumunan manusia. Suasana khidmat, sesekali diselingi tawa renyah saat sang kiai menyelipkan humor segar.
KEMBALI KE ARTIKEL