Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tsunami Dream

21 Februari 2017   17:46 Diperbarui: 27 Juni 2017   00:22 158 0
Aku yakin sekali, bahwa di pagi buta ini hanya diriku yang sedang menari-nari; lebih dari perasaan ketika bertemu dengan Iful atau ketika mendengar sapaannya, bukan pula yang kurasakan ketika ia ada di dekatku berdua di pantai itu, jauh dari rasa-rasa cinta anak muda itu, melebihi perasaan gembira, mungkin seperti jika kau berteriak di tanah lapang di satu bukit, suaramu jauh menimbulkan gema, terdengar di sini dan di sana, sedangkan kau ikut lepas bebas mengikuti ke mana suara itu pergi. Dapatkah kau bayangkan? Kau mengikuti suaramu, terbelah-belah, menyebar ke mana suara itu terdengar? Hanya dengan mengalaminya saja, dan itulah yang kurasakan maka perasaan itu terjelaskan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun