Waktu terus bergulir. Matahari mulai kembali ke peraduan. Bintang mulai berserakan memenuhi gelapnya langit malam. Bulan sedikit menampakkan dirinya, malu-malu tertutup gumpalan mega hitam. Kupandangi sekelilingku. Sepi...sunyi...senyap. Sangat berbeda dengan beberapa jam yang lalu. Kini desingan senapan yang memuntahkan timah panas tak lagi terdengar oleh telinga. Hanya suara jangkrik dan derikan serangga yang terdengar. Mendominasi sunyinya suasana malam. Seolah alam mengerti kondisi kami. Aku bersyukur masih bisa merasakan semua kenikmatan ini. Kupikir beberapa menit yang lalu adalah kematianku. Namun, Tuhan masih enggan membawaku kembali bersama-Nya.
KEMBALI KE ARTIKEL