Asap tebal menggumpal, memayungi perjalananku
Disana, ada tangan-tangan menengadah
Disini, ada yang merintih
Saat kutengok ke samping, ada yang terbahak
Ketika kulihat ke atas, ada yang lelap dibelai dingin AC
Ketika ku genggam jemarinya, ia gemetar
Saat kutanya, mereka berdoa;
"Tuhan,
beri kesejahteraan dan kemuliaan pada anak-anak kami,
beri kami pemimpin yang berhati nurani,
agar kami bisa bersama membangun negeri."
Aku hentikan langkah, kucoba lihat ke bawah, ternyata aku masih di sini, aku pun berdoa;
"Ya Allah, muliakan mereka yang telah memuliakan negeri ini,
buka hati mereka, bahwa kita sebenarnya saudara,
agar tak ada lagi ketimpangan, dan segera terbit kesejahteraan."