Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Monas Juli 2006

27 Mei 2010   13:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:55 27 0
Saat menatap bola matamu

tajam dagumu, rekah bibirmu

adalah pesona yang membakar gairah lelakiku

Semerbak yang dibawa angin malam

saat mengurai anak rambutmu,

membawa ke tepian telaga yang berair bening

teduh di bawah temaram purnama

Ingin sekali aku masuk, dan menyelam di dalamnya

hingga kulupakan kesepianku

dalam waktu yang telah memenjarakanku dengan tata krama

Membaui aroma tubuhmu,

adalah mawar yang ingin kupetik

dan kusematkan dalam rongga jiwaku

Tak peduli kau tumbuh di tepi jalan, di halaman

atau di semak belukar

bagiku, kau tetap mawar jelita

Tapi,

Mengenang tulang rusukku,

aku tak ingin mematahkannya atas nama kesetiaan

Biarkan kukubur dalam-dalam,

kekagumanku padamu

Harapku,

Suatu saat angin timur akan membawamu ketepian pantai yang berpasir putih

dengan deburan ombak yang biru dan membasuh luka-luka kakimu,

lantas membawamu dalam bahtera yang sesungguhnya

Selamat malam mawar

Semoga hari-harimu menyenangkan!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun