tajam dagumu, rekah bibirmu
adalah pesona yang membakar gairah lelakiku
Semerbak yang dibawa angin malam
saat mengurai anak rambutmu,
membawa ke tepian telaga yang berair bening
teduh di bawah temaram purnama
Ingin sekali aku masuk, dan menyelam di dalamnya
hingga kulupakan kesepianku
dalam waktu yang telah memenjarakanku dengan tata krama
Membaui aroma tubuhmu,
adalah mawar yang ingin kupetik
dan kusematkan dalam rongga jiwaku
Tak peduli kau tumbuh di tepi jalan, di halaman
atau di semak belukar
bagiku, kau tetap mawar jelita
Tapi,
Mengenang tulang rusukku,
aku tak ingin mematahkannya atas nama kesetiaan
Biarkan kukubur dalam-dalam,
kekagumanku padamu
Harapku,
Suatu saat angin timur akan membawamu ketepian pantai yang berpasir putih
dengan deburan ombak yang biru dan membasuh luka-luka kakimu,
lantas membawamu dalam bahtera yang sesungguhnya
Selamat malam mawar
Semoga hari-harimu menyenangkan!