Saat kau sentuh hatiku dangan berjuta frosa
Kau kecup hijau daun yang merimbun di jiwa
Aku hanya diam, bertingkah seakan tiada kesan
Namun kau tak menyerah, sayang
Kepakkan sayap indah dalam majas sempurna
Kau sebut aku ketampanan dengan wajah cermin bulan
Aku tetap diam, bertingkah seakan tiada kesan
Setelah begitu lama meniti masa, engkaupun bosan
Merasa dipermainkan, hingga hilang segenap rayuan
Kau sampul luka dalam dendam terpendam
Yang terbangun mengutuk gelapnya petang
Lalu, dengan kata bertinta merah
Sebut saja kertas lusuh berlumuran darah
Bersama langit yang terluka,
Kau bingkai namaku dengan sajak-sajak duka
Dan waktupun berlalu;
Hanya karena cinta, hilang sudah sebuah nyawa
Dalam lelap karya, aku menyebutnya mimpi semata
Namun mereka berkata; "disanalah nisannya berada"
Hilang tatap sesaat, aku terlelap menatap gelap
Dan hilang....
_WeNz_