Angin menahan dirinya untuk melintasi
Garis merah di antara kaki, hanya kita saja saling bicara
Melawan ketenangan, napas yang hela
Ini kedua kalinya kau menjawab tanya yang sama
Jatuh cintalah pada kehidupanmu sendiri
Kuda-kuda kaki, tali yang jalin
Mengapa sangat menginginkan kehidupan orang lain
Hidupnya lebih indah, sangkalku
Kau memasang anak panahmu
Begitukah?
Jatuh cintalah pada kehidupan yang kau jalani
Pada kuda-kudamu kau menjawab tanyaku
Seperti anak panah barusan,
kata yang tertahan
Kupandangi kedua kakiku
Mengapa sangat menginginkan kehidupan orang itu
Kau memasang anak panahmu, menarik napas dan merentangnya lagi
Jatuh cintalah pada kehidupan yang kau jalani
Jogja, 25 Januari 2025