Tibanya pagi menanda waktu
Menyudahi perbincangan pekan lalu
Kau bilang ada sesuatu; pada masa itu
Ketika pohon-pohon rindang para luhur,
Batang pelukan lima orang
Masih tegak pokoknya
Sebelum anak-anak zaman yang baru
Menebangnya untuk usuk penyangga
Cita-cita perekonomian mereka
Ada yang perlu kau mengerti,
Sapamu pada tekunku terhadap pekerjaan,
Dia dan mereka yang ketika itu berjaya
Mendapat selinap kata-kata
(hujan membuat kalimatmu terpagar,
meraba-raba terka dari ucap yang samar)
Kini rindu menjeda hari-hariku, perjumpaan denganmu tiada dapat menerka waktu, sementara daku mengucap selamat tinggal tiada mampu