Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kotak Kosong

20 Agustus 2024   06:59 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:25 114 15
Sebuah kotak kosong hendak mengaju diri
Sebagai pilihan idaman hati
Siapakah hendak memungut tinta,
celupan kelingking tanda merasa

Ah, pula pulanglah kepada perwakilan
Berkumpul sebagai permusyawaratan
Sebagian lagi menganggap
Musyawarah tiada layak tanggap

Karena segala paman tiada mufakat
Kita jadi berdalih; lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya
Pula disambut gempita; di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung

Manakah langit, manakah lubuk?
Hati-hati kita terlampau rusuh merabuk
Tanam-tanaman yang berpeluh
Oleh petani yang dicekik pupuk
Makankah? Makanlah!
Demokrasi saji, piring jamuan makan

Jogja, 20 Agustus 2024 | Wening Yuniasri

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun