Kau menggantungkan kalimat pada sangkutan waktu
Di bawahnya sebaris jeruji untuk kita maknai
Kalau kau hendak merdeka, katamu lagi,
Akan kau apakan jeruji itu?
Membacai Agustus yang tersangkut waktu, melongok jeruji di bawahnya
Aku memenung menutup halaman buku yang terbuka
Bukankah dengan memberi batas, kita justru bebas?
Selamat berbahagia, Agustus, tempat di mana jeruji mendapat merdeka