telah sedia: andrawina
Mentari belum jua naik wajahnya
Wanita itu berujar
Sang lelaki melongok beranda
Mengajaknya duduk menjangkau beberapa cahaya
Biarlah, biar, tubuhku mencerna
Bersiap dirinya, hatinya, ususnya,
lambungnya, mendapat bersih diseka seksama
Lelaki itu memandangnya,
berkata, aku menunggu pula
Sebagaimana dirimu menghormatinya