Setelah komunikasi lewat sms berakhir, pikiranku berkecamuk, masuk rumah sakit lagi? padahal baru 3 hari yang lalu keluar dari rumah sakit kambang, apa yang terjadi sama Yani?, apa yang dikeluhkannya?, terbayang kembali sosok sahabat itu mengalami sesak nafas yang cukup membuat kami, yang pada waktu itu menjenguknya di RS. Kambang merasa kasihan dan iba. Ia terbaring dengan bantal yang cukup tinggi menopang kepalanya, ketika ku tanya apa tidak sebaiknya bantal tersebut direndahkan? sakit gak lehernya? Ia hanya menjawab justeru begini lebih enak, "oooh.. iyalah kalo begitu, kalo agak enak bernafas dengan cara seperti itu ya gak apa-apa" kata seorang temen.
Pada waktu itu aku mengetahui bahwa dia mengalami sesak nafas seperti itu bukanlah karena dia mengalami asma hebat, tapi itu karena kanker payudaranya telah menyerang organ paru-paru. Aku mengetahui itu karena Bang Rialdi pernah curhat padaku mengenai hasil konsultasi mereka dengan berbagai dokter khususnya dokter bedah dan onkology. pada waktu itu seorang dokter mengatakan isterinya harus menjalani kemo kemudian di operasi untuk mengangkat sel kanker. ada lagi dokter yang berprinsip di operasi terlebih dahulu kemudian baru di kemo, dan yang lebih mengejutkan lagi ada seorang dokter yang mengatakan penyakit yang diidap oleh isterinya itu sudah pada stadium lanjut dan diperkirakan umurnya tidak lebih dari 5 tahun.. saat menceritakan bagian itu Bang Rialdi pun menangis dihadapanku..Dia pun merasa tak enak hati karena curhat dan diakhiri tangis, diapun meyakinkan aku bahwa persoalan ini hanya dia dan aku yang tahu..dan jangan sampai memberi tahu temen kantor lainnya. pada saat itu akupun menyetujuinya, tapi ku tergelitik ingin tahu apakah keluarga mereka, baik keluarga isterinya maupun pihak bang Rialdy sudah mengetahui sakit dan kondisi Yani, Ia pun menjawab "kami simpan rapat-rapat hal ini" Ini kemudian membuat aku geram dengan memberitahu bang Rialdi,"bagaimanapun ini sakit cukup parah dan keluarga kalian harus tau bang, nanti abang disalahin, kenapa sudah parah baru kasih tau mereka, siapa tau saja mereka punya pengalaman, atau rekomendasi dokter atau tempat pengobatan, cepat kasih tau keluarga bang" desakku pada saat itu.