Aku sengaja membawanya serta sebab tak ingin membuatnya kecewa. Untunglah dia sungguh pengertian, meski dia sebenarnya 'bete' ngantuk. Apalagi menonton mamanya membaca puisi dan bernyanyi 'musikalisasi puisi', tapi ia begitu sabar....
Ndilalahnya (pakai bahasa Jawa), ada yang mengingatkan bahwa hari ini adalah HAN, pas bertepatan dengan HUT anakku. Wusss...! Aku menyesal sebab hampir lupa, biasanya setiap ultahnya kami selalu membahas bersama persoalan anak2 Indonesia. Kali ini tidak.
Aku merenungi, mungkin karena anak anakku bukanlah anak anak lagi, lalu, hari anak adalah hari selebriti narsis, hari anak tidak memberikan dampak positif buat anak anak Indonesia secara keseluruhan.
Kini, dengan berkembangnya berita2 aktual 'miring' tentang penjahat berdasi dan politisi busuk yang beritanya bisa diakses dengan mudah dan mengundang decak aneh dari mulut anak2 yang dijejali sejarah dan perundangan melalui buku sekolah.
Hmm, apa yang terbetik dalam benak kita jika HAN diseluubungi berita miring tentang penyewengan negara tentang.
Jadi, HAN akan lebih berdampak jika kita membekali sikap anak-anak kita menghadapi arus global informasi....
(kutulis note ini dari tengah diskusi di Rumah Dunia, Serang.)...
(