Kejadian ini berlangsung pada selasa malam pukul 21.00 tanggal 5 agustus 2014 di Terminal Amplas, Medan. Ketika Darwin Hutagaol pulang dari Pematang Siantar , biasanya bus berhenti di terminal Ampelas Medan. Sudah menjadi rahasia umum di setiap terminal di Indonesia dihuni oleh para jambret, preman, pengemis, pengamen, dll. Setelah turun dari bis , Darwin melihat seorang anak remaja di jambret.
Beliau tergerak hatinya untuk menolong, perangai tubuh yang kurus mengigingatkan kepada anak pertama Darwin. Darwin pun mendatangi penjambret, meminta untuk mengembalikan HP dan dompet yang telah diambil. Tetapi penjambret keras kepada tidak bersedia mengembalikannya.Akhirnya Darwin berduel sengit dengan salah seorang jambret.
Penjambret ini merasa terpojok sehingga dia memanggil ketiga temannya yang berada diwilayah terminal itu. Ke empat jambret itu mengeroyok Darwin Hutagaol sampai dia terpojok di dinding ruko. Untuk membela diri dia mengambil pisau dari celananya dan memutar-mutarkan pisau itu agar para jambret tidak mendekat.
Ternyata salah satu jambret terus nekad untuk memukul Darwin Hutagaol. Penjambret terkena tusukan dari pisau Darwin. Setelah temannya terknela tusukan teman jambret yang lainnya langsung memprovokasi warga disekitar terminal untuk beramai-ramai memukuli Darwin.
Tanpa pikir panjang massa dengan jumlah kurang lebih 45-60 orang memukuli Darwin yag sudah terpojok dan dia hanya bisa menahan serangan itu dengan kedua tanggannya. Tiba-tiba datang sekelompok OKP untuk membubarkan massa dan mengamankan Darwin.Ketu OKP itu mengamankan beliau jauh dari keramaian. Darwin menunjukkan identitas bahwa dia anggota kepolisian tetapi jambret memprovokasi bahwa itu identitas palsu.
Untung saja beberapa waktu kemudian datang tim kepolisian untuk mengamankan situasi yang masih memanas. Darwin dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan dan beliau langsung di bawa ke rumah sakit Bhayangkara karena tubuhnya diselimuti luka memar dan lebam. Demikian obrolan saya dengan Darwin Hutagaol melalui telepon yang juga Bapauda (adik dari ayah).
Pesan saya untuk masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap aksi kejahatan dimana pun sahabat berada. Percayalah ! Kebaikan tidak akan pernah kalah untuk selama-lamanya.