Usai pertemuan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut mendampingi Prabowo menyampaikan sejumlah hal,  antara lain bahwa  pertemuan ini  adalah kelanjutan dari laporan yang sebelumnya telah disampaikan oleh Sekjen OECD kepada Menteri Keuangan.  Isi laporan tersebut menyebut bahwa  target perekonomian Indonesia hingga tahun 2025 secara fundamental berada dalam jalur pencapaian yang positif. "Apa yang jadi target dalam pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 secara fundamental bisa dicapai dan itu sejalan dengan perkiraan Bank Dunia serta IMF,"papar Airlangga.
Dari sisi Cormann, terdapat sejumlah usulan yang bisa ditindaklanjuti sebagai masukan strategis, utamanya dalam rekomendasi kepada upaya terjadinya peningkatan produktivitas di berbagai sektor. Beberapa sektor prioritas yang menjadi fokus pembahasan mencakup digitalisasi, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan program unggulan pemerintah lainnya. "Ada bencmark  data dari negara-negara yang telah berada dalam OCCD dan itu jumlahnya 38 negara," katanya.
Terkait proses aksesi Indonesia ke dalam organisasi tersebut, Indonesia akan terus memproses semuanya. "Kita juga menunggu arahan presiden baik terkait jadwal serta langkah lanjutan yang akan diambil berikut target serta waktunya,"papar Airlangga.
Â
Sekjen OECD Mathias Cormann  dalam kesempatan berbeda mengatakan bahwa Indoensia telah berhasil melakukan sejumlah pencapaian termasuk transformasi perekonomian  secara positif. Sekjen OECD berharap aksesi Indonesia ke OECD dapat membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. "Serta menuju Indonesia menjadi negara dengan perekonomian berpendapatan tinggi yang maju pada tahun 2045 sesuai dengan visi Indonesia 2045," kata Sekjen OECD.