Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Airlangga Hartarto dan Perfect Storm yang Dihadapi Indonesia

7 Juni 2022   10:25 Diperbarui: 7 Juni 2022   10:51 208 1
Penggemar film Hollywood pasti akrab dengan film berjudul Perfect Storm. Sebuah kisah yang bercerita tentang upaya sekelompok nelayan yang  tenggelam  bersama kapal mereka setelah berjuang menghadapi badai super besar di kawasan Samudra Atlantik. Situasi itulah yang saat ini sedang dan masih harus dihadapai Indonesia dan dunia. Dimana serentetan masalah besar dan berlangsung dalam waktu lama yang hingga hari ini masih terus terjadi yang jika tidak dihadapi secara hati-hati dan serius bisa membawa bangsa ini tenggelam, atau setidaknya berpotensi untuk hancur serta menenggelamkan penumpang yang ada di atasnya.

Namun tidak seperti kejadian dalam film tersebut, kapal besar yang bernama Indonesia diyakini akan mampu keluar dari hadangan badai tersebut. Karena dengan bekal pengalaman serupa yang pernah terjadi beberapa kali sebelumnya  seperti krisis moneter tahun 1998 dan krisis keuangan dunia tahun 2008, situasi tersebut dapat dikendalikan sepenuhnya sekaligus membuat perjalanan kembali berlangsung dengan tenang.

Kisah film  tersebut itu dijadikan contoh dan gambaran persoalan  oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat   menyampaikan Ceramah Umum pada Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII dan LXIV tahun 2022 Lemhanas secara virtual, Senin (6/06).

Dalam penyampaiannya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan, kendati salah satu badai besar yakni Covid-19 sudah mulai reda, yang itu ditandai dengan kian landainya kasus baru, namun hal tersebut tak otomatis membuat masalah selesai. Karena pasca pandemi tersebut, sejumlah masalah turutan kembali mengemuka baik lantaran dampak virus tersebut, baik karena terpengaruh secara langsung maupun tidak. Tidak tanggung- tanggung empat masalah besar yang saat inik harus dihadapai adalah Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living. "Kelima masalah tersebut tidak hanya dialami Indonesia, namun juga dunia.  Sehingga wajar jika kita boleh menyebut yang sedang kita hadapi saat ini adalah "Badai yang Sempurna," karena yang terjadi adalah krisis multi dimensi dengan kompleksitas yang tak kalah tinggi,"kata Airlangga Hartarto.

Meski persoalannya rumit dan tricky, namun  berkat serangkaian kebijakan yang digawangi oleh Ketua KPC PEN ini, rangkaian persoalan tersebut secara perlahan bisa ditangani dan tidak akan membawa dampak lebih buruk dari yang diproyeksi oleh sejumlah lembaga dunia. Meski pada bagian lain IMF memperkirakan inflasi dunia akan naik drastis dan proyeksi pertumbuhan ekonomi  dunia pada tahun 2022 dari 4,44 persen turun menjadi 3,6 persen.

Untuk dalam negeri sendiri, langkah lanjut ditengah trend pemulihan  yang terus berlangsung  masih terus dijalankan, antara lain program PEN. Ini untuk memperkuat pondasi dalam negeri  di mana  pertumbuhan ekonomi tetap sesuai proyeksi yakni 5,01% (yoy).   Program PEN yang diarahkan untuk jobs-stimulating recovery dengan total anggaran Rp455,62 triliun. Hingga akhir Mei 2022 lalu, alokasi tersebut telah dapat terealisasi hingga Rp90,80 triliun yang utamanya digunakan untuk perlindungan masyarakat, "Saya berharap kita semua dapat terus berkontribusi bersama-sama dan Indonesia bisa terus bersatu untuk menjadi bangsa yang maju di masa depan," tutup Menko Airlangga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun