bahwa rasa damai mengalir di semesta jiwa,
ketika menatap wajah malaikat,
lihat sayapku ini mesti utuh,
agar dapat terbang mengarungi angkasa,
Hanya bisa diam,
bahwa bukit merasa segan kepada gunung,
jembatan cinta harus dibangun di dua sisi,
namun terlalu menganga jauh,
curam,
Hanya bisa diam,
bahwa benar harap bersembunyi,
entah tiada nyali,
entah hening ini begitu nikmat,
beku dalam rintihan doa,
agar aku dan engkau bersatu,
suatu saat nanti...