Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Peningkatan bioavaibilitas kurkumin (temulawak) dengan komponen piperin (merica)

16 Januari 2015   01:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:03 289 2
Kurkumin merupakan molekul yang sangat baik diantara banyak senyawa bahan alam untuk pengobatan dan pencegahan berbagai macam penyakit terutama ditujukan untuk terapi kanker. Senyawa ini terbukti aman bahkan digunakan pada dosis yang sangat tinggi. Namun karena mempunyai bioavailabilitas yang sangat rendah, kurkumin belum dapat disetujui sebagai agen terapetik. Banyak usaha telah dilakukan untuk meningkatkan bioavailabilitas dari kurkumin, diantaranya melalui peningkatan kelarutan, stabilitas, dan permeabilitas dengan menggunakan beberapa teknik (Jantarat, 2012).

Dalam penggunaannya, obat-obatan herbal haruslah memenuhi kriteria keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa senyawa bahan alam telah menunjukkan fungsi sebagai peningkat absorbsi dan bioavaibilitas pada pemberian obat. Bioavailabilitas dan peningkatan absorbsi melalui pemberian obat dengan senyawa alami dari tanaman dianggap sangat sederhana dan relatif aman. Beberapa senyawa alami dilaporkan baru-baru ini sebagai bioenhancer (peningkat kelarutan) sediaan oral yang dapat meningkatkan bioavailabilitas kurkumin (Jantarat, 2012).

Salah satu senyawa bahan alam yang diperoleh dari tanaman yang dapat meningkatkan bioavaibilitas kurkumin adalah piperin (Jantarat, 2012). Shoba et al. (1998) telah mengkombinasikan piperin dengan kurkumin untuk diberikan pada tikus dan relawan manusia yang sehat. Ketika kurkumin diberikan secara tunggal dalam dosis 2 g/kg untuk tikus, konsentrasi serum moderat dicapai selama 4 jam. Penambahan piperin sebanyak 20 mg/kg meningkatkan konsentrasi serum kurkumin untuk jangka pendek 1 - 2 jam pasca pemberian obat. Waktu maksimum (tmax) meningkat secara signifikan, sementara eliminasi waktu paruh (half life) menurun secara bermakna, dan bioavailabilitas meningkat sebesar 154%. Di sisi lain, pemberian pada manusia setelah dosis 2 g kurkumin secara tunggal, tingkat kadar serum tidak terdeteksi atau dapat dikatakan sangat rendah. Pemberian kombinasi dengan piperin 20 mg menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi 0,25 - 1 jam setelah pemberian obat, peningkatan bioavailabilitas adalah sebesar 2000%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis yang digunakan, piperin meningkatkan konsentrasi serum, tingkat absorbsi, dan bioavailabilitas kurkumin pada tikus dan manusia tanpa menimbulkan efek samping yang bermakna.

Kurkumin merupakan senyawa (metabolit sekunder) mayor dari tanaman Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), sedangkan piperin senyawa (metabolit sekunder) mayor dari tanaman Merica (Piper nigrum L.). Walaupun demikian, belum terdapat penelitian mengenai kombinasi langsung simplisia ataupun ekstrak dari temulawak dan merica untuk digunakan sebagai sediaan. Hal tersebut dikarenakan simplisia ataupun ekstrak tanaman merupakan multiple compound (banyak kandungan senyawa) sehingga sulit mengetahui efek bioavaibilitas kurkumin pada kombinasi ekstrak maupun simplisia.

Semoga bermanfaat..

Sumber:
Jantarat, C. 2012. Bioavaibility Enhancement Techniques of Herbal Medicine: A Case Example of Curcumin. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vol 5, Suppl 1. Pages: 493 – 500.
Shoba, G., Joy, D., Joseph, T., Majeed, M., Rajendran, R., and Srinivas, P. S. 1998. Influence of Piperine on the Pharmacokinetics of Curcumin in Animals and Human Volunteers. Planta Med, 64. Pages: 353-356.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun