bagi setiap orang
nama itu maha penting
nama bukan sekadar deretan huruf
yang acap sulit dieja dengan sempurna
karena tidak berbasis bahasa Indonesia
tetapi bahasa latin, yunani, ibrani dan sebagainya
nama itu berkaiterat dengan pribadi seseorang
didalam pemberian nama
orangtua punya obsesi tertentu
tentang nama itu di masa depan
maka dalam pemberian nama
diambil nama dari kitab suci
tokoh-tokoh dunia
bisa juga selebriti dan orang-orang terkenal
cuma memang nama terasa cukup berat bagi penyandang nama
apabila dikemudian hari ia takbisa memerankan diri seperti tokoh yang telah ditetapkan menjadi namanya
oleh berbagai faktor penyebab
seseorang yang diberi nama nelson mandela
misalnya ia
mengalami penyakit bawaan yang sulit disembuhkan
atau seseorang diberikan nama
orang poluler namun
dalam usia 3 tahun ia ternyata adalah seseorang yang masuk kategori berkebutuhan khusus
penulisan dan atau penyebutan nama harus tepat, benar dan correct
utamanya harus sinkron antara nama di akte kelahiran
dengan di ktp
jika nama itu berbeda akan sangat menyulitkan dalam pengurusan pensiun di kemudian hari
penulisan nama
yang berasal dari kitab suci harus cermat
bisa terjadi ada nama yang dianggap sama dalam dua kitab suci
namun ternyata
detil biografinya amat berbeda
hal yang sensitif seperti ini harus dikembalikan pada kitab suci yang mana yang dijadikan sumber dalam mengambil nama itu
dizaman baheula orang mudah ditebak dari suku mana ia berasal
dengan mengetahui nama orang itu
di zaman milenial nama bayi-bayi nyaris tercabut dari akar sosio kulturalnya
misalnya ada bayi bernama demensia davinci
pada hal ayah bundanya kelahiran kampung makasar jakarta timur
dalam penulisan dan penggunaan nama nabi dan rasul sebaiknya kita jelas menggunakan referensi kitab  suci agama apa
sehingga tidak akan menimbulkan persoalan yang tidak perlu di kemudian hari
nama nabi yunus misalnya memiliki cerita yang berbeda diantara dua kitab suci
demikian juga nama yesus kristus
memiliki biografi berbeda dengan nama isa almasih
keberbedaan ini tidak untuk dipertentangkan tetapi untuk lebih memperjelas referensi dan bobot teologinya
nama itu maha penting
mari kita menjaga nama baik dalam menjalani kehidupan kita.
Jakarta, 27 Mei 2022/pk.3.13
Weinata Sairin